Terima Kasih Atas Kunjungan Anda di Blog Kami

Friday, 12 November 2010

Download Corel Draw X5 Full Version plus Serial Number

Setelah berusaha sekuat tenaga googling semalem suntuk, finally ketemu juga corel draw versi X5. Nih berkat bantuan postingan dari om Zatya Baja Item. Thanks om, hehe..
 
Nah.. kali ini corel draw versi X5 memiliki tampilan yang lebih futuristik. Trus juga, didukung dengan fitur yang lebih lengkap. Seperti yang ada dibawah, gan…
Supaya bisa nginstall software ni, dibutuhkan spek komputer/PC/laptob :
Settings
Microsoft Windows Windows Vista WindowsXP with the latest service packs installed (32-bit or 64-bit)
Intel Pentium 4, AMD Athlon (TM) 64 or AMD Opteron (TM)
the 512 MB of RAM (1GB recommended)
the 750 MB of hard disk space (1 GB for typical installation with no content). Up to 6GB needed to install the extra content
the Mouse or tablet
the 1024 x 768 screen resolution (768 x 1024 on a Tablet PC)
the DVD drive
Microsoft Internet Explorer 7 or later.
Diperhatikan baik-baik yaa speknya disesuaikan sma punya kita.. okok :)
Trus berikut cara download plus installnya :
1. Download dulu corel draw X5 trialnya, klik disini.. download (499,46 MB)
2. Trus kalian instal deh yang barusan didownload
3. Pas install, masukkan serialnya. download disini serialnya ..download
4. Kalo sudah selesai instalnya, masih ada lanjutannya… sekarang exit dulu corelnya dan juga icon corel di kanan bawah desktop, (klik kanan pada icon + klik exit).
5. Langkah selanjutnya download dulu bahannya untuk crack disini.. download(18,1 MB)
6. Jika sudah download, copy 2 File “CorelPP.dll and CorelDrw.dll” dan paste ke (C:\Program Files\Corel\CorelDRAW Graphics Suite X5\Programs)
7. Lalu Copy File “CRLUTLINTL.dll” dan paste di (C:\Program Files\Corel\CorelDRAW Graphics Suite X5\Languages\EN\Programs)
8. and finally, Corel Draw X5 sudah jadi full version.. Selamat anda beruntung sudah berkunjung ke blog ni. hehe
semoga bermanfaat

Tuesday, 9 November 2010

Seks, Remaja dan Batas-batas Pergaulan

Kasus-kasus penyimpangan masalah seks, khususnya yang dilakukan para remaja dari waktu ke waktu semakin mengkhawatirkan, sementara di masyarakat kita terjadi pergeseran nilai yang semakin jauh sehingga penyimpangan-penyimpangan dalam masalah seks itu sepertinya sudah tidak terlalu dipersoalkan, padahal perzinahan merupakan sesuatu yang sangat keji dan harus dihindari oleh setiap muslim sebagaimana yang disebutkan dalam QS 17:32.

Seks sebenarnya anugerah yang diberikan Allah pada makhluk-makhluk Allah seperti binatang, tumbuh-tumbuhan dan khususnya manusia. Karena itu amat wajar kalau manusia memiliki gairah seksual dan ingin melampiaskan keinginan seksual itu. Allah Swt sendiri tidak pernah melarang manusia untuk melampiaskan keinginan seksualnya selama menempuh jalur yang dibenarkan, cara-cara yang benar dan pada saat yang tidak terlarang. Ketentuan ini diberlakukan untuk kepentingan manusia juga.

Jalur yang dibenarkan Allah bagi manusia untuk melampiaskan keinginan seksnya itu adalah jalur pernikahan, ini berarti orang yang belum menikah jangan coba-coba melampiaskan keinginan seksualnya, karena itu berpacaran semestinya dilakukan sesudah pernikahan bukan sebelum pernikahan, karena berpacaran itu sangat terkait dengan pelampiasan keinginan seksual. Tapi keinginan atau hawa nafsu itu tetap tidak boleh dibunuh, hanya harus dikendalikan agar manusia tidak dikendalikan oleh hawa nafsunya sendiri. Sedangkan cara-cara dan saat-saat yang benar tentu saja sebagaimana yang telah digariskan di dalam Islam dan kita telah mengetahuinya.

Mengatasi Isu Salah Kiblat dengan Teknologi

Arah Kiblat dimana Ka’bah menjadi acuan arah ketika umat Islam melakukan ibadah shalat begitu penting dan menjadi syarat sahnya shalat. Isu ini dikabarkan ramai di Jawa Tengah, mengingat beberapa masjid diketahui bergeser dari arah seharusnya menghadap Ka’bah.
Seperti Masjid Raya Baiturahman Semarang yang setelah ditelusuri ternyata kiblat bergeser 2 derajat nol menit 32,48 detik, kurang ke selatan dari arah seharusnya. Mengingat jarak Indonesia ke Ka’bah di Mekkah cukup jauh, meski dengan derajat pergeseran ‘kecil’ namun hal itu membuat masjid ini berkiblat melenceng 214 kilometer dari Ka’bah.
Apakah temuan tersebut merupakan hal yang aneh? Tentu tidak. Bukan karena memang orang-orang tua kita dahulu ‘asal’ saja menentukan arah kiblat, namun perkembangan terkini dari teknologi informasi membuat posisi Ka’bah begitu juga dengan masjid yang ingin mengetahui arah kiblatnya dapat diketahui secara pasti. Perkembangan ini membuat cara-cara penentuan berdasar atau melalui benda alam seperti matahari maupun kompas biasa, menjadi tertinggal dan dirasa kurang tepat–kalau tak mau dibilang salah.
Namun, meski dirasa menjadi hal yang wajar, mengingat Ka’bah menjadi acuan arah dalam shalat, baiknya semua masjid melakukan penentuan ulang arah kiblat. Kejadian salah arah kiblat, diyakini bukan hanya terjadi di Jawa Tengah. Kesalahan ini mungkin saja terjadi di seluruh Indonesia mengingat cara-cara penentuan kiblat masa lalu adalah hampir sama, dan memang belum banyak yang benar-benar menggunakan pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam penentuan arah kiblat, mengingat ‘penemuan’ koordinat dari Ka’bah secara meluas juga baru setelah layanan seperti Google Earth diluncurkan.
Meski memang, tingkat melenceng antara masjid yang satu dengan masjid lainnya, bisa jadi tidak sama. Mungkin ini karena ada juga masjid yang sudah menggunakan pengukuran dengan kompas yang juga dilengkapi dengan petunjuk arah Kiblat. Namun, kompas dengan penunjuk arah kiblat itu lebih banyak hanya ditujukan dan digunakan di kota-kota besar saja, sehingga ketika untuk kota kecil bahkan kecamatan atau kelurahan/desa, biasanya menggunakan posisi kiblat dengan mengacu ke kota besar terdekat.

Belajar Bersyukur

Seorang Ibu terlihat gusar, setelah melihat tumpukan piring kotor di dapurnya. Semua itu bekas makan siang beberapa orang tamu yang baru saja berkunjung. Bukan karena banyaknya cucian piring, tetapi masih terlihatnya potongan-potongan daging bersisa, belum lagi sisa nasi yang masih menumpuk di piringnya. Ah… padahal untuk menyediakan lauk pauk itu tentu si ibu mesti mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Semua itu demi menjamu tamunya.
Kalau saja para tamu itu hanya memakan daging dan mengambil nasi secukupnya saja, tentu tidak akan ada makanan bersisa di piring kotor. Dan anak-anaknya bisa ikut menikmati sebagian daging utuh lainnya. Melihat sisa potongan daging itu, si Ibu bingung, mau di buang ... sayang... mau di olah lagi… sudah kotor bercampur sisa makanan lain…. tapi Alhamdulillah tetangga sebelah punya kucing… mungkin ini rezeki si kucing.

***

“Jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl:18).

Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita. Nikmat iman, nikmat sehat, nikmat penghidupan (harta, ilmu, anak, waktu luang, ketentraman, dan lain-lain) serta nikmat-nikmat lain yang tak terkira. Namun dengan sekian banyak nikmat yang Allah berikan seringkali kita lupa dan menjadikan kita makhluk yang sedikit sekali bersyukur, bahkan tidak bersyukur, Na'udzubillahi min dzalik…

Menuju Surga Dengan Cinta

Setiap individu pasti akan merasai cinta dan mencintai sesuatu. Cinta adalah perasaan halus yang dimiliki hati setiap manusia, dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Islam, cinta merupakan masalah utama dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ini karena Islam sendiri merupakan agama yang berasaskan cinta.

Sabda Rasullulah SAW.:

"Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapat manisnya iman, yakni: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lain; mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka" (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itulah Islam menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk, sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta antara suami istri sebagai sebagian tanda dan bukti kekuasaan-Nya, firman Allah SWT:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21).

Jelaslah bahwa cinta adalah tanda kehidupan ruhani dalam aqidah orang mukmin, seperti halnya cinta juga menjadi dasar dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Selain itu, iman dalam Islam ditegakkan berdasarkan cinta dan kasih sayang, sebagaimana terlukis indah dalam sabda Rasulullah SAW :

"Demi Dzat yan diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk syurga sehingga kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman dengan sempurna hingga kamu saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian." (HR Muslim)

Dalam hadist diatas, Rasullulah SAW menegaskan bahwa jalan menuju ke syurga bergantung kepada iman, dan iman bergantung kepada cinta. Maka cinta adalah syarat dalam iman, rukun dalam aqidah, dan asas dalam agama.

Cinta dalam Islam adalah kaidah dan sistem yang mempunyai batas. Ia adalah penunjuk ke arah mendidik jiwa, membersihkan akhlaq serta mencegah atau melindungi diri daripada dosa-dosa. Cinta dapat membimbing jiwa agar bersinar cemerlang, penuh dengan perasaan cinta dan dicintai.

Sayangnya dalam kondisi saat ini, cinta yang lahir cenderung penuh hawa nafsu dan menyimpang daripada tujuan murni yang sebenarnya. Setiap saat, setiap hari kita dibuai dengan lagu cinta, dibuat terlena dengan tontonan kisah cinta yang menghanyutkan kita ke dunia khayal yang merugikan. Kini bahkan banyak yang menyalahartikan makna cinta sebenarnya, sehingga terdorong melewati batas pergaulan dan tatasusila seorang mukmin.

Untuk itu, renungkanlah sejenak hakikat kehidupan kita di dunia. Rasullulah SAW bersabda:

"Tidak sempurna imansalah seorang dari kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai diri sendiri." Juga sabda Rasulullah, "Barang siapa ingin mendapatkan manisnya iman, maka hendaklah ia mencintai orang lain karena Allah." (HR Hakim dari Abu Hurairah).

Tiga Jalan Menuju Surga Allah SWT

Dari Abdullah bin Salam ra, Rasulullah SAW.bersabda: “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan (kepada orang yang membutuhkannya), dan shalatlah kalian di saat manusia tertidur dikegelapan malam, maka kalian akan masuk surga dengan selamat”. (HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Darimi)

Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW menginformasikan kepada kita tiga jalan menuju surganya Allah SWT dengan selamat. Ketiga hal tersebut adalah :

1. Menyebarkan Salam

Memberikan atau mengucapkan salam merupakan salah satu syi’ar Islam dan juga sunnah Rasulullah SAW. Bahkan dalam salah satu haditsnya beliau menggambarkan bahwa salam merupakan cara paling efektif untuk menumbuhkan rasa ukhuwwah Islamiyah dan cinta sesama muslim. Dan ternyata di samping segala keutamaannya, menyebarkan salam juga dapat mengantarkan seseorang pada pintu surga yang senantiasa menjadi idaman setiap orang yang beriman. Mengucapkan salam juga dapat menghilangkan rasa ‘ketidaksukaan’ seorang muslim terhadap muslim lainnya. Mengucapkan salam juga bisa mengobati rasa rindu seorang muslim terhadap muslim yang lainnya. Mengucapkan salam juga dapat mengantarkan sebuah masyarakat menjadi masyarakat Islami, mengantarkan sebuah bangsa menjadi bangsa yang madani. Karena salam juga berarti perdamaian dan kesejahteraan.

2. Memberi Makan kepada yang Membutuhkan

Memberikan makan merupakan gambaran yang baik tentang ciri masyarakat yang islami. Di mana setiap anggota masyarakat saling memiliki rasa keterikatan dan persaudaraan, sehingga setiap orang tidak rela manakala ada saudara atautetangganya kelaparan dan kesusahan. Memberi makan ini tidak harus berupa makanan.Namun dapat juga berupa bantuan lain berupa pertolongan, bantuan keuangan, dsb. Memberi makan ini juga implikasi dari sunnah Rasulullah SAW. yang lainnya yaitu “tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.” Dan insya Allah orang yang suka memberi, Allah akan gantikan dengan yang lebih baik lagi, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

3. Shalat di Keheningan Malam

Hal ketiga yang digambarkan oleh Rasulullah SAW. agar seseorang dapat mencapai gerbang surga dengan selamat adalah shalat dikeheningan malam. Shalat dikeheningan malam, terutama di saat-saat manusia sedang terlelap dengan mimpinya, merupakan gambaran nyata kecintaan seorang hamba terhadap Allah SWT. Saat-saat tengah malam merupakan saat-saat yang paling berat untuk meninggalkan tempat tidur menuju tempat wudhu guna mensucikan jiwa menghadap Allah SWT. Dan saat-saat seperti inilah waktu yang paling efektif untuk mengisi ruhiyyah dengan pancaran keimanan dari Allah SWT. Bahkan begitu berharganya waktu seperti ini, salah seorang ulama mengistilahkannya dengan Ad-Daqoiq al-Gholiyah ( detik-detik yang sangat mahal ). Karena di saat inilah, Allah membuka lebar-lebar para hamba yang memohon kepada-Nya. Wallahu a’lam bis Showab

Akhlaq & Aqidah Istri Idaman

Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel yang berjudul “Istri Idaman Karir Wanita Mulia“. Pada pembahasan kali ini akan dipaparkan sedikit mengenai akhlaq bagi seorang Istri dari kalangan kaum muslimin yang mencari kemulian sejati. Semoga kaum muslimah yang membaca artikel ini tersentuh nuraninya dan memperoleh jalan hidayah mana kala selama ini telah terjatuh dalam jurang kenistaan dan jebakan-jebakan musuh Islam.Seorang isteri idaman harus memahami arti pentingnya aqidah islamiyah yang shahihah, karena sah tidaknya suatu amal tergantung kepada benar dan tidaknya aqidah seseorang. Isteri idaman adalah sosok yang selalu bersemangat dalam menuntut ilmu agama sehingga dia dapat mengetahui ilmu-ilmu syar’i baik yang berhubungan dengan aqidah, akhlak maupun dalam hal muamalah sebagaimana semangatnya para shahabiyah dalam menuntut ilmu agama Islam, mereka bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk menghilangkan kebodohan mereka dan beribadah kepada Allah di atas cahaya ilmu.
Sebagaimana riwayat dibawah ini:
Dari Abu Said Al Khudri dia berkata: Pernah suatu kali para wanita berkata kepada Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam: “Kaum laki-laki telah mengalahkan kami, maka jadikanlah satu hari untuk kami, Nabi pun menjanjikan satu hari dapat bertemu dengan mereka, kemudian Nabi memberi nasehat dan perintah kepada mereka. Salah satu ucapan beliau kepada mereka adalah: “Tidaklah seorang wanita di antara kalian yang ditinggal mati tiga anaknya, kecuali mereka sebagai penghalang baginya dari api nereka. Seorang wanita bertanya: “Bagaimana kalau hanya dua?” Beliau menjawab: “Juga dua.” (HR. Al-Bukhari No 1010

Pribadi Wanita Muslimah Sebagaimana Yang Dikehendaki Islam

Kita sangat perlu untuk membahas materi ini karena beberapa alasan. Diantara alasan tersebut adalah apa yang kita saksikan dalam kehidupan sebagian wanita muslimah di zaman ini. Kehidupan dengan segala bentuk ‘keanehannya’. Dalam beberapa hal begitu serius, tapi dalam hal-hal yang lain sangat kurang dan jauh dari nilai-nilai agama.
Sebagai contoh, kita bisa menyaksikan seorang wanita muslimah yang shalehah, melaksanakan syiar-syiar Islam. Namun, tidak menghiraukan kesehatan dan kebersihan mulut dan dirinya. Tidak peduli dengan kesehatan dan aroma yang keluar dari mulut atau tubuhnya. Atau sebaliknya, begitu besar perhatiannya terhadap kesehatan dan kebersihan dirinya tapi melalaikan ibadah dan pelaksanaan syiar-syiar Islam.Contoh lain, kita dapati ada seorang muslimah mencurahkan perhatiannya pada ibadah tapi tidak memiliki pandangan yang benar tentang Islam yang menyeluruh, ‘bagaimana Islam menyikapi alam, kehidupan dan manusia.’
Ada yang semangat belajar Islamnya baik. Antusias menghadiri majelis-majelis ilmu, tapi tidak menjaga lisannya dari ghibah (menggunjing) dan namimah (mengadu domba).
Ada yang hubungan pribadinya dengan Alloh Subhanahu wa Ta’ala baik, tapi tidak menjaga hubungan baik dengan tetangga dan teman-temannya.
Ada Yang hubungannya dengan teman-teman dan tetangganya baik tapi tidak melaksanakan dengan baik hak-hak orang tua. Kurang-kalau tidak dikatakan sama sekali tidak-mereka dalam berbakti kepada kedua orang tuanya.
Ada yang berbakti kepada kedua orang tuanya tetapi tidak memenuhi hak-hak suaminya. Tampil dengan dandanan indah saat menghadiri pertemuan-pertemuan dengan para wanita tetapi tidak pernah memperbaiki penampilannya di depan suaminya.

Menjadi Muslimah Sejati

Seorang Muslimah Berhias Diri


Berhias adalah hal yang lumrah dilakukan oleh seorang manusia, entah lelaki atau wanita bahkan banci. Islam sebagai agama yang sesuai dengan naluri manusia tentu saj tidak menyepelekan masalh berhias.Sehingga masalh berhias ini tentu saja sudah di bahas dalam syariat Islam. Sehingga berhias ini bisa menjadi amal shaleh ataupun amalan salah, tergantung sikap kita mau atau tidak mengindahkan kaedah syariat tentang berhias.
Semoga memberikan manfaat bagi kita dengan adanya artikel ini, yang berupaya menuturkan beberapa kaedah dan disiplin dalam berhias yang dibolehkan, agar dapat menjadi barometer setiap kali wanita akan berhias, baik dengan menggunakan hiasan klasik maupun moderen, dimana para ulama belum menyebutkan pendapat tentang hiasan itu.
Kaedah pertama: Hendaknya cara berhias itu tidak dilarang dalam agama kita segala bentuk perhiasan yang dilarang oleh Alloh Azza wa Jalla dan Rasulnya, berarti haram, baik Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam  telah menjelaskan bahayanya kepada kita maupun tidak.
Kaedah kedua: Tidak mengandung penyerupaan diri dengan orang kafir ini kaedah terpenting yang harus dicermati dalam berhias. Batas peyerupaan diri yang diharamkan adanya kecendrungan hati dalam segala hal yang telah menjadi ciri khas orang kafir, karena kagum dengan mereka sehingga hendak meniru mereka, baik dalam cara berpakaian, penampakan, dan lain-lain. kalaupun pelakunya mengaku tidak bermaksud menirukan orang kafir, namun penyebabnya tetap hanyalah kekerdilan dirinya dan hilangnya jati diri sebagai muslim yang berasal dari kelemahan dari akidahnya. Anehnya, seorang muslim terkadang mengamalkan suatu amalan yang memiliki dasar dalam ajaran syariat kita, tetapi kemudian ia berdosa dalam melakukannya, karena ia berniat menirukan orang kafir.