BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional memainkan peranan sentral dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata materiak dan spirituak berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu "Pendidikan Nasional merupakan usaha dasar untuk membangun masyarakat Pancasila"
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan hartkat dan martabat manusia, yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, oleh karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan Pemerintah.
Pada hakekatnya sejarah pendidikan manusia adalah manusia yang berlangsung dari abad ke abad, untuk mewujudkan kepribadiannya dan mengembangkan bidupnya.
Dengan menggunakan setiap kemungkinan, baik yang ada maupun terbuka sebagai bukti untuk menghadapi hambatan-hambatan dan leterbatasan yang dijumpai sepanjang hidupnya.
Maka dalam perjuangan ini, pendidikan senantiasa merupakan factor yang menentukan, karena pendidikan bertujuan agar manusia memiliki kelengkapan yang diperlukan hingga pada tiap-tiap tahap selalu mampu menghadapi tantangan hidup baik kelengkapan fisik maupun intelektual
Kelahiran dan kehadiran seorang anak dalam keluarga secara alamiah memberikan adanya tanggung jawab dari pihak orang tua yang didasarkan atas motivasi cinta kasih yang padahal hakekatnya juga dijiwai oleh tanggung jawab moral. "Sehingga secara sadar orang tua mengemban kewajiabn untuk memelihara membina dan mendidik anaknya sampai ia mampu berdiri sendiri (dewasa), baik seara fisik, sosial ekonomi maupun moral.
Sehubungan dengan anggapan diatas, maka kenyataannya orang tua mengembang kewajiban yang sangat penting dalam membina anaknya dan mendidiknya untuk mencapai prestasi belajar. Sebagai mana tersebut dalam firman Allah SWT. Surat An-Nisa' ayat 9 yang bunyinya :
وليخش الذين لوتركوامن خلفهم ذرية ضعافاخافواعليهم فليتقوا الله وليقولوا قولا سديدا (النساء : )
Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, mereka kwatir terhadap mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa keapada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (Q.S. An-Nisa' : 9)
Demikian juga di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqy dari Ibnu Abbas. Rasulullah SAW bersabda :
عن ابن عباس رضىالله عنه قال قال رسول الله صلىالله عليه وسلم من حق الوالد ان يحسن ادبه ويحسن اسمه (رواه البيهقى)
Artinya : Diantara kewajiban orang tuaterhadap anaknya ialah memperbaiki pendidikannya dan namanya.
Dalam sistem pendidikan mengharuskan adanya hubungan intern dan antar keluarga, hubungan antara lahi dan batin baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat, guna pembentukan kepribadian manusia Pancasila
Sebagai mana dikatakan oleh Suntari Imam Barnadib :
1. Menanamkan dasar-dasar, norma-norma dan hokum-hukum yang mengatur antara hubungan intern dan antara kekeluragaan
2. Memberikan pedoman tentang bagaiman seharusnya setiap warga Negara bertindak sebagai anggota masyarakat
3. Mengisafkan setiap anggota keluarga agar memahami betapa pentingnya menjalin hubungan antara keluarga dalam usaha mencapai keluarga sejahtera
Dalam kebiasaan ibu dan ayah kepada anak-anaknya sangat menentukan problema yang timbul, sehingga bagi anak tetap ada di rumah, sehingga rumah dirasakan sebagai tempat berteduh yang nyaman bagi jiwa dan raga serta tidak mudah terkena pengaruh oleh pengalaman-pengalaman dari luar. Sikap konsisten orang tua dalam kebijaksanaan terhadap anak-anaknya dalam mengarahkan pendidikan moral untuk mematuhi sangsi-sangsi dan bahaya apabila melanggarnya.
Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas orang tua dalam membimbing anaknya di rumah dalam belajar pendidikan Agama Islam, diperlukan penilaian diskripsi tentang cara memberika bimbingan untuk meningkatkan penelitian tingkat eksplonatoris, bila bermaksud untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak.
Pendidikan merupakan alat untuk mencapai cita-cita suatu bangsa yang dirumuskan dalam falsafah hidupnya dan juga merupakan suatu cara untuk mengubah suatu keadaan bangsa itu sendiri. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 yang menegaskan bahwa :
1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-undang.
Selama ini penulis mengamati telah banyak melihat kenyataan bahwa masyarakat di pedesaan pada umumnya tingkat pendidikannya sangat rendah, sehingga kurang memahami akan arti pentingnya pendidikan
Dengan demikian masih banyak warga masyarakat yang menyadari bahwa meningkatnya sumber daya manusia itu di pengaruhi dan disebabkan bagi pemuda-pemuda yang secara otomatis akan mewarnai perjuangan orang tuanya
Berkenaan dengan hal tersebut, maka penulis ingin mengetahui : Apabila hal tersebut disebabkan oleh tingkat pendidikan orang tua beserta cara membimbingnya, atau disebabkan hal-hal lainnya. Oleh karena itu penulis ingin menyumbangkan pemikiran-pemikiran melalui skripsi ini sebagai realisasi dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi :
1. Pendidikan dan pengajaran
2. Penelitian
3. Pengabdian masyarakat
B. Rumusan Masalah
Agar lebih praktis dan oprasional maka dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
a. Bagaimana latar belakang pendidikan orang tua siswa SMPN 3 Kragan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2006/2007?
b. Bagaimana prestasi pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 3 Kragan Kabupaten Rembang?
c. Apakah ada hubungan antara latar belakang pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa dan bagaimana hubungannya?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus :
a. Ingin mengetahui pendidikan apa saja yang telah di dapat atau diperoleh dari orang tua siswa, dan mengetahui seberapa jauh bimbingan orang tua terhadap cara belajar anak-anaknya di rumah
b. Ingin mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa SMP 3 Kragan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
c. Menentukan korelasi antara latar belakang pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa di sekolah dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
D. Rumusan Hipotesis
1. Rumusan
Secara operasional berfungsi sebagai tumpuan segala pandangan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi. Adapun rumusan itu adalah :
a. Perubahan corak hidup masyarakat yang dipengaruhi pendidikan warganya
b. Faktor yang mempengaruhi sejauh mana bimbingan orang tua terhadap cara belajar anaknya di rumah, seperti : factor ekonomi, lingkungan, social budaya, pendidikan maupun factor dari diri anak itu sendiri
2. Hipotesis
Ialah merupakan rumusan jawaban sementara yang harus di uji kebenarannya dengan data yang terkumpul melalui kegiatan penelitian ini
Dalam penelitian ini hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
a. Orang tua yang mempunyai pendidikan cukup, akan lebih baik memberikan bimbingan kepada anaknya
b. Nilai prestasi belajar PAI siswa kelas VIII SMPN 3 Kragan cukup baik
c. Adanya korelasi antara latar belakang pendidikan orang tua dengan memberikan bimbingan di rumah terhadap anak-anaknya
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini nantinya, diharapkan dapat bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut :
1. Terhadap Pemerintah sebagai informasi dan sebagai bahan masukan untuk pembinaan masyarakat, terutama pembinaan generasi muda yang akan mewarisi dan meneruskan perjuangan serta mengisi kemerdekaan bangsa, dan Negara
2. Sebagai informasi kepada warga masyarakat khususnya orang tua betapa pentingnya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bagi anak-anaknya, sehingga partisipasi orang tua sangat diperlukan untuk meningkatkan pendidikan anak-anaknya.
3. Bagi penulis sendiri, minimal sebagai pengetahuan praktek dalam penulisan yang bersifat ilmiah
F. Ruang Lingkup Pembahasan
Mengingat keterbatasan kemampuan yang ada pada penulis maka perlu adanya pembatasan masalah, baik yang akan dibahas maupun yang akan diteliti.
Adapun masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Masalah latar belakang pendidikan orang tua siswa SMPN 3 Kragan Kab. Rembang
2. Masalah bimbingan orang tua terhadap anaknya dalam belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)
3. Prestasi belajar siswa Kelas VIII SMPN 3 Kragan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
4. Pengaruh orang tua dalam kaitannya dengan prestasi belajar PAI baik pendidikan maupun bimbingan di rumah
G. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap apa yang akan diuraikan di dalam skripsi ini, terlebih dahulu disini penulis akan memberikan penjelasan pengertian kata-kata yang terkandung dalam judul skripsi, yaitu : "Korelasi Antara Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa SMPN 3 Kragan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2006/2007".
Adapun penjelasan kata-kata tersebut adalah :
1. Korelasi : Kata ini berasal dari kata dasar "relasi" yang berarti hubungan, perhubungan atau banyak hubungan antara satu dengan yang lain. (WJS Peorwodarminto, 1984 : 813)
2. Antara : Kata "antara" berarti di tengah antara benda (orang, tempat, batas dan lain-lain). (WJS. Poerwodarminto, 1984 : 51)
3. Latar Belakang : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, latar belakang itu berarti : Dasar (alasan) suatu tindakan (perbuatan); motif, penyebab (WJS. Poerwodarminto, 1984 : 502)
4. Pendidikan : Menurut Drs. Jalaluddin pendidikan adalah "Pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukan. Pemberian bimbingan dan bantuan rohani tersebut dimulai sejak anak mengerti arti kewajiban (gezaag) dan berakhir setelah anak mencapai tingkat kedewasaan jasmani dan rohani". (Drs. Jalaluddin, 1995 : 130)
5. Orang tua : Yang dimaksud dengan orang tua disini adalah ayah dan ibu atau orang membiayai sekolah. (WJS Poerwodarminto, 1984 : 708)
6. Prestasi Belajar : Penguasan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. (WJS Poerwodarminto, 1984 : 787)
7. Siswa : Anak yang menuntut ilmu di SD, SLTP atau SMU (WJS. Poerwodarminto, 1984 : 951)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional memainkan peranan sentral dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata materiak dan spirituak berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu "Pendidikan Nasional merupakan usaha dasar untuk membangun masyarakat Pancasila"
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan hartkat dan martabat manusia, yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, oleh karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan Pemerintah.
Pada hakekatnya sejarah pendidikan manusia adalah manusia yang berlangsung dari abad ke abad, untuk mewujudkan kepribadiannya dan mengembangkan bidupnya.
Dengan menggunakan setiap kemungkinan, baik yang ada maupun terbuka sebagai bukti untuk menghadapi hambatan-hambatan dan leterbatasan yang dijumpai sepanjang hidupnya.
Maka dalam perjuangan ini, pendidikan senantiasa merupakan factor yang menentukan, karena pendidikan bertujuan agar manusia memiliki kelengkapan yang diperlukan hingga pada tiap-tiap tahap selalu mampu menghadapi tantangan hidup baik kelengkapan fisik maupun intelektual
Kelahiran dan kehadiran seorang anak dalam keluarga secara alamiah memberikan adanya tanggung jawab dari pihak orang tua yang didasarkan atas motivasi cinta kasih yang padahal hakekatnya juga dijiwai oleh tanggung jawab moral. "Sehingga secara sadar orang tua mengemban kewajiabn untuk memelihara membina dan mendidik anaknya sampai ia mampu berdiri sendiri (dewasa), baik seara fisik, sosial ekonomi maupun moral.
Sehubungan dengan anggapan diatas, maka kenyataannya orang tua mengembang kewajiban yang sangat penting dalam membina anaknya dan mendidiknya untuk mencapai prestasi belajar. Sebagai mana tersebut dalam firman Allah SWT. Surat An-Nisa' ayat 9 yang bunyinya :
وليخش الذين لوتركوامن خلفهم ذرية ضعافاخافواعليهم فليتقوا الله وليقولوا قولا سديدا (النساء : )
Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, mereka kwatir terhadap mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa keapada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (Q.S. An-Nisa' : 9)
Demikian juga di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqy dari Ibnu Abbas. Rasulullah SAW bersabda :
عن ابن عباس رضىالله عنه قال قال رسول الله صلىالله عليه وسلم من حق الوالد ان يحسن ادبه ويحسن اسمه (رواه البيهقى)
Artinya : Diantara kewajiban orang tuaterhadap anaknya ialah memperbaiki pendidikannya dan namanya.
Dalam sistem pendidikan mengharuskan adanya hubungan intern dan antar keluarga, hubungan antara lahi dan batin baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat, guna pembentukan kepribadian manusia Pancasila
Sebagai mana dikatakan oleh Suntari Imam Barnadib :
1. Menanamkan dasar-dasar, norma-norma dan hokum-hukum yang mengatur antara hubungan intern dan antara kekeluragaan
2. Memberikan pedoman tentang bagaiman seharusnya setiap warga Negara bertindak sebagai anggota masyarakat
3. Mengisafkan setiap anggota keluarga agar memahami betapa pentingnya menjalin hubungan antara keluarga dalam usaha mencapai keluarga sejahtera
Dalam kebiasaan ibu dan ayah kepada anak-anaknya sangat menentukan problema yang timbul, sehingga bagi anak tetap ada di rumah, sehingga rumah dirasakan sebagai tempat berteduh yang nyaman bagi jiwa dan raga serta tidak mudah terkena pengaruh oleh pengalaman-pengalaman dari luar. Sikap konsisten orang tua dalam kebijaksanaan terhadap anak-anaknya dalam mengarahkan pendidikan moral untuk mematuhi sangsi-sangsi dan bahaya apabila melanggarnya.
Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas orang tua dalam membimbing anaknya di rumah dalam belajar pendidikan Agama Islam, diperlukan penilaian diskripsi tentang cara memberika bimbingan untuk meningkatkan penelitian tingkat eksplonatoris, bila bermaksud untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak.
Pendidikan merupakan alat untuk mencapai cita-cita suatu bangsa yang dirumuskan dalam falsafah hidupnya dan juga merupakan suatu cara untuk mengubah suatu keadaan bangsa itu sendiri. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 yang menegaskan bahwa :
1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-undang.
Selama ini penulis mengamati telah banyak melihat kenyataan bahwa masyarakat di pedesaan pada umumnya tingkat pendidikannya sangat rendah, sehingga kurang memahami akan arti pentingnya pendidikan
Dengan demikian masih banyak warga masyarakat yang menyadari bahwa meningkatnya sumber daya manusia itu di pengaruhi dan disebabkan bagi pemuda-pemuda yang secara otomatis akan mewarnai perjuangan orang tuanya
Berkenaan dengan hal tersebut, maka penulis ingin mengetahui : Apabila hal tersebut disebabkan oleh tingkat pendidikan orang tua beserta cara membimbingnya, atau disebabkan hal-hal lainnya. Oleh karena itu penulis ingin menyumbangkan pemikiran-pemikiran melalui skripsi ini sebagai realisasi dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi :
1. Pendidikan dan pengajaran
2. Penelitian
3. Pengabdian masyarakat
B. Rumusan Masalah
Agar lebih praktis dan oprasional maka dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
a. Bagaimana latar belakang pendidikan orang tua siswa SMPN 3 Kragan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2006/2007?
b. Bagaimana prestasi pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 3 Kragan Kabupaten Rembang?
c. Apakah ada hubungan antara latar belakang pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa dan bagaimana hubungannya?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus :
a. Ingin mengetahui pendidikan apa saja yang telah di dapat atau diperoleh dari orang tua siswa, dan mengetahui seberapa jauh bimbingan orang tua terhadap cara belajar anak-anaknya di rumah
b. Ingin mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa SMP 3 Kragan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
c. Menentukan korelasi antara latar belakang pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa di sekolah dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
D. Rumusan Hipotesis
1. Rumusan
Secara operasional berfungsi sebagai tumpuan segala pandangan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi. Adapun rumusan itu adalah :
a. Perubahan corak hidup masyarakat yang dipengaruhi pendidikan warganya
b. Faktor yang mempengaruhi sejauh mana bimbingan orang tua terhadap cara belajar anaknya di rumah, seperti : factor ekonomi, lingkungan, social budaya, pendidikan maupun factor dari diri anak itu sendiri
2. Hipotesis
Ialah merupakan rumusan jawaban sementara yang harus di uji kebenarannya dengan data yang terkumpul melalui kegiatan penelitian ini
Dalam penelitian ini hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
a. Orang tua yang mempunyai pendidikan cukup, akan lebih baik memberikan bimbingan kepada anaknya
b. Nilai prestasi belajar PAI siswa kelas VIII SMPN 3 Kragan cukup baik
c. Adanya korelasi antara latar belakang pendidikan orang tua dengan memberikan bimbingan di rumah terhadap anak-anaknya
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini nantinya, diharapkan dapat bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut :
1. Terhadap Pemerintah sebagai informasi dan sebagai bahan masukan untuk pembinaan masyarakat, terutama pembinaan generasi muda yang akan mewarisi dan meneruskan perjuangan serta mengisi kemerdekaan bangsa, dan Negara
2. Sebagai informasi kepada warga masyarakat khususnya orang tua betapa pentingnya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bagi anak-anaknya, sehingga partisipasi orang tua sangat diperlukan untuk meningkatkan pendidikan anak-anaknya.
3. Bagi penulis sendiri, minimal sebagai pengetahuan praktek dalam penulisan yang bersifat ilmiah
F. Ruang Lingkup Pembahasan
Mengingat keterbatasan kemampuan yang ada pada penulis maka perlu adanya pembatasan masalah, baik yang akan dibahas maupun yang akan diteliti.
Adapun masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Masalah latar belakang pendidikan orang tua siswa SMPN 3 Kragan Kab. Rembang
2. Masalah bimbingan orang tua terhadap anaknya dalam belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)
3. Prestasi belajar siswa Kelas VIII SMPN 3 Kragan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
4. Pengaruh orang tua dalam kaitannya dengan prestasi belajar PAI baik pendidikan maupun bimbingan di rumah
G. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap apa yang akan diuraikan di dalam skripsi ini, terlebih dahulu disini penulis akan memberikan penjelasan pengertian kata-kata yang terkandung dalam judul skripsi, yaitu : "Korelasi Antara Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa SMPN 3 Kragan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2006/2007".
Adapun penjelasan kata-kata tersebut adalah :
1. Korelasi : Kata ini berasal dari kata dasar "relasi" yang berarti hubungan, perhubungan atau banyak hubungan antara satu dengan yang lain. (WJS Peorwodarminto, 1984 : 813)
2. Antara : Kata "antara" berarti di tengah antara benda (orang, tempat, batas dan lain-lain). (WJS. Poerwodarminto, 1984 : 51)
3. Latar Belakang : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, latar belakang itu berarti : Dasar (alasan) suatu tindakan (perbuatan); motif, penyebab (WJS. Poerwodarminto, 1984 : 502)
4. Pendidikan : Menurut Drs. Jalaluddin pendidikan adalah "Pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukan. Pemberian bimbingan dan bantuan rohani tersebut dimulai sejak anak mengerti arti kewajiban (gezaag) dan berakhir setelah anak mencapai tingkat kedewasaan jasmani dan rohani". (Drs. Jalaluddin, 1995 : 130)
5. Orang tua : Yang dimaksud dengan orang tua disini adalah ayah dan ibu atau orang membiayai sekolah. (WJS Poerwodarminto, 1984 : 708)
6. Prestasi Belajar : Penguasan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. (WJS Poerwodarminto, 1984 : 787)
7. Siswa : Anak yang menuntut ilmu di SD, SLTP atau SMU (WJS. Poerwodarminto, 1984 : 951)
No comments:
Post a Comment