BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah alat masyarakat untuk membangun dirinya. Di abad informasi ini, masyarakat tumbuh sikap modern dalam penerapan bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi membanjiri khalayak serta kebudayaan masyarakat mengalami perubahan (terjadi inovasi). Boleh jadi modernisasi dalam pendidikan haruslah mendahuluinya dan justru sebagai pelopor daripada perubahan-perubahan itu. Sebelum masyarakat berubah, maka pendidikan telah merintisnya agar nanti produk lulusan menjadi perintis dari kemajuan masyarakat, dalam segi kehidupan dan penghidupan.
Pendidikan baru dikatakan berhasil antara lain apabila setiap lulusan dapat digunakan secara optimal, apakah dalam memenuhi permintaan tenaga kerja atau untuk diterima sebagai siswa dalam pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya ataupun tujuan lain yang diharapkan. Keberhasilan ini adalah tergantung dari kemampuan pengelola untuk merencanakan pola pendidikan dan kurikulum yang diperlukan, dan terutama pada penyediaan guru-guru yang profesional. Walaupun memiliki peserta didik yang tingkat kepandaiannya rendah namun bisa menghasilkan lulusan dengan nilai yang tidak mengecewakan atau lulusan yang baik.
Oleh karena itu dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas maka tugas guru sebagai profesi yang meliputi mendidik, mengajar dan melatih. (Moh Uzer Utsman, 1990: 4)
Dituntut agar supaya bekerja keras, cekatan, terampil, ahli, disiplin tinggi dalam meningkatkan pelaksanaan kerjanya sebagai profesi. Diselaraskan dengan kondisi masyarakat sekitarnya yang tengah mengalami perubahan-perubahan dan munculnya diferensiasi dan spesialisasi dikalangan yang menghendaki adanya suatu peningkatan dalam profesi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Selain dari pada itu tak kalah pentingnya para guru sebagai tenaga profesional harus mampu berpacu dalam menghadapi arus deras dalam segala bentuk perubahan dan kemajuan dalam masyarakat.
Di samping itu guru harus tahu fungsi dan tugasnya, agar dapat menentukan kelancaran proses belajar mengajar. Pada pendidikan madrasah yang diarahkan untuk merealisasikan cita-cita umat Islam yaitu agar setiap individu menjadi manusia yang beriman, berilmu, berakhlak mulia dan sebagai muslim yang menghayati dan mengamalkan ajaran agama serta mampu mengembangkan dirinya dan berperan aktif atas pembangunan bangsa. Maka untuk mencapai tujuan ini diperlukan profesionalisme guru.
Guru dalam arti profesional adalah setiap orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam melakukan tugas di bidang keguruan untuk memberi ilmu pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada si terdidik yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek pribadinya. (Moh Uzer Utsman, 1990: 15)
Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan. Kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (UU Sisdiknas No 2 Tahun 1989)
Sehubungan dengan tujuan tersebut, usaha untuk mencapai efisiensi dan evektifitas kerja, sangat dirasakan perlu adanya profesionalitas guru, sebab profesionalitas guru adalah faktor yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, dan karena itulah yang bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi anak didiknya. Maka sebagai guru harus tahu fungsi dan tugasnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT Qs. Al- Isra’ : 84 :
قل كل يعمل على شاكلته فربكم اعلم بمن هواهدى سبيلا
سوراه ا لا سراء : 84
Artinya : “Katakanlah tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, maka Tuhanmu lebih mengetahui yang lebih benar jalannya”(H. A. Soenarjo, 1995 : 437)
Dari uraian di atas dapat dimengerti bahwa seorang guru dituntut untuk kerja keras, gigih, tekun dan menguasai bidangnya masing-masing agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan dapat menghasilkan out put (lulusan) yang baik, yang mana out put ini akan mampu mendarma baktikan ilmunya bagi kemajuan masyarakat.
Penulis beranggapan bahwa, masih banyak guru yang belum dapat bekerja secara profesional antara lain :
a. Masih banyaknya ketidaksesuaian antara potensi guru dengan jabatan yang diemban.
b. Masih banyaknya guru yang belum dapat memanfaatkan temuan-temuan baru ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana proses belajar mengajar.
c. Masih banyak guru yang belum dapat merencanakan proses belajar mengajar di kelas.
Dengan keadaan yang demikian, mendorong penulis ingin mengetahui kenyataannya atau dengan mengamati secara teliti, sistematis, melalui penelitian.
B. Rumusan Masalah
Menurut Suharsimi Arikunto “Permasalahan yang paling baik adalah apabila masalah itu datang dari dirinya sendiri karena didorong oleh kebutuhan memperoleh jawabannya (Suharsimi Arikunto, 1996 : 25). Sehubungan dengan penulisan skripsi ini, maka permasalahan yang dimunculkan meliputi :
1. Bagaimana profesionalisme guru di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kec. Pamotan Kab. Rembang?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa siswa kelas III pada bidang studi akidah akhlak di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2007/2008 ?
3. Bagaimana pengaruh profesionalisme guru terhadap prestasi belajar bidang studi akidah akhlak siswa kelas III di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2007/2008?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus :
1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan oleh penulis untuk memenuhi tugas akhir pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (STITMA) Tuban sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah STITMA Tuban.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui profesionalisme guru di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kec. Pamotan Kab. Rembang.
b. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada bidang studi akidah akhlak di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2007/2008.
c. Untuk menjelaskan ada dan tidaknya pengaruh profesionalisme guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran akidah akhlak siswa kelas III di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kec. Pamotan Kab. Rembang Tahun Pelajaran 2007/2008?
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini nantinya, diharapkan dapat bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut :
1. Terhadap Pemerintah sebagai informasi dan sebagai bahan masukan untuk pembinaan masyarakat, terutama pembinaan generasi muda yang akan mewarisi dan meneruskan perjuangan serta mengisi kemerdekaan bangsa, dan Negara
2. Sebagai informasi kepada warga masyarakat khususnya orang tua betapa pentingnya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bagi anak-anaknya, sehingga partisipasi orang tua sangat diperlukan untuk meningkatkan pendidikan anak-anaknya.
3. Bagi penulis sendiri, minimal sebagai pengetahuan praktek dalam penulisan yang bersifat ilmiah
E. Rumusan Hipotesis
1. Rumusan
Secara operasional berfungsi sebagai tumpuan segala pandangan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi. Adapun rumusan itu adalah :
a. Perubahan corak hidup masyarakat yang dipengaruhi pendidikan warganya
b. Faktor yang mempengaruhi sejauh mana bimbingan orang tua terhadap cara belajar anaknya di rumah, seperti : factor ekonomi, lingkungan, social budaya, pendidikan maupun factor dari diri anak itu sendiri
2. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Dengan demikian hipotesis merupakan dugaan sementara yang nantinya akan diuji atau dibuktikan kebenarannya melalui analisis data.
Adapun hipotesis yang peneliti ajukan berkenaan dengan penelitian ini adalah “Profesional guru akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar bidang studi akidah akhlak”. Dengan kata lain semakin baik profesional guru maka semakin baik pula prestasi belajar bidang studi akidah akhlak.
F. Penegasan Istilah
Untuk memperjelas pengertian dan pemahaman serta untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam pembahasan skripsi ini, maka penulis memberikan batasan istilah-istilah yang terkait dengan judul, adapun istilah-istilah yang dimaksud adalah :
1. Pengaruh
Maksudnya adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda atau lain sebagainya). (WJS. Poerwadarminta, 1982 : 731) Adapun pengaruh dalam skripsi ini adalah suatu kekuatan yang timbul dari seseorang guru yang dapat menimbulkan atau menyajikan situasi dan kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya.
2. Profesionalisme Guru
Profesionalisme berasal dari kata Profession. Profession mengandung arti yang sama dengan occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan khusus. (HM. Arifin, 1995 : 105)
Profesionalisme adalah proses untuk menjadikan guru memiliki profisiensi yang mewadahi untuk kepentingan mengantisipasi dinamika kurikulum. (H. M. Chabib Toha, 1996 : 11) Profesionalisme juga dapat dipahami sebagai kualitas dan tindak tanduk khusus yang merupakan ciri orang yang profesional. (Muhibbin Syah, 1995 : 288)
Pengertian guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. (Anton M. Moeliono, 1993 : 288)
Istilah guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.
Dengan pengertian di atas, maka profesionalisme guru dapat diartikan kualitas kemampuan seorang guru dalam menampilkan dan menerapkan keahlian ilmu yang dimiliki, sehingga dapat mengantisipasi dinamika kurikulum agar relevan dengan perkembangan zaman.
3. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi berarti hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai dan dapat dinyatakan dalam angka-angka maupun dengan kata-kata. (Widodo Supriyono, 1991 : 17)
Hasil yang telah dicapai oleh murid sebagai hasil belajarnya, baik itu berupa angka, huruf atau tindakkan mencerminkan hasil belajar yang dicapai oleh masing-masing anak dalam periode tertentu. (M. Buchori, 1985 : 178)
Siswa adalah pelajar, anak yang belajar pada sekolah, akademi dan sebagainya.
Adapun yang dimaksud dengan prestasi belajar siswa dalam skripsi ini adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa sebagai hasil belajar setelah mengikuti kegiatan belajar, baik itu berupa angka maupun kata-kata dalam jangka waktu tertentu.
4. MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kec. Pamotan Kab. Rembang
Adalah suatu lembaga pendidikan formal yang setingkat dengan sekolah lanjutan pertama yang letaknya di Pragen Kec. Pamotan Kab. Rembang.
Dari uraian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dalam judul tersebut diatas adalah suatu kekuatan atau dorongan yang timbul dari kualitas kemampuan seorang guru dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk meraih suatu penguasaan pengetahuan sebagai hasil belajarnya di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kec. Pamotan Kab. Rembang.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah alat masyarakat untuk membangun dirinya. Di abad informasi ini, masyarakat tumbuh sikap modern dalam penerapan bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi membanjiri khalayak serta kebudayaan masyarakat mengalami perubahan (terjadi inovasi). Boleh jadi modernisasi dalam pendidikan haruslah mendahuluinya dan justru sebagai pelopor daripada perubahan-perubahan itu. Sebelum masyarakat berubah, maka pendidikan telah merintisnya agar nanti produk lulusan menjadi perintis dari kemajuan masyarakat, dalam segi kehidupan dan penghidupan.
Pendidikan baru dikatakan berhasil antara lain apabila setiap lulusan dapat digunakan secara optimal, apakah dalam memenuhi permintaan tenaga kerja atau untuk diterima sebagai siswa dalam pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya ataupun tujuan lain yang diharapkan. Keberhasilan ini adalah tergantung dari kemampuan pengelola untuk merencanakan pola pendidikan dan kurikulum yang diperlukan, dan terutama pada penyediaan guru-guru yang profesional. Walaupun memiliki peserta didik yang tingkat kepandaiannya rendah namun bisa menghasilkan lulusan dengan nilai yang tidak mengecewakan atau lulusan yang baik.
Oleh karena itu dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas maka tugas guru sebagai profesi yang meliputi mendidik, mengajar dan melatih. (Moh Uzer Utsman, 1990: 4)
Dituntut agar supaya bekerja keras, cekatan, terampil, ahli, disiplin tinggi dalam meningkatkan pelaksanaan kerjanya sebagai profesi. Diselaraskan dengan kondisi masyarakat sekitarnya yang tengah mengalami perubahan-perubahan dan munculnya diferensiasi dan spesialisasi dikalangan yang menghendaki adanya suatu peningkatan dalam profesi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Selain dari pada itu tak kalah pentingnya para guru sebagai tenaga profesional harus mampu berpacu dalam menghadapi arus deras dalam segala bentuk perubahan dan kemajuan dalam masyarakat.
Di samping itu guru harus tahu fungsi dan tugasnya, agar dapat menentukan kelancaran proses belajar mengajar. Pada pendidikan madrasah yang diarahkan untuk merealisasikan cita-cita umat Islam yaitu agar setiap individu menjadi manusia yang beriman, berilmu, berakhlak mulia dan sebagai muslim yang menghayati dan mengamalkan ajaran agama serta mampu mengembangkan dirinya dan berperan aktif atas pembangunan bangsa. Maka untuk mencapai tujuan ini diperlukan profesionalisme guru.
Guru dalam arti profesional adalah setiap orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam melakukan tugas di bidang keguruan untuk memberi ilmu pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada si terdidik yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek pribadinya. (Moh Uzer Utsman, 1990: 15)
Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan. Kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (UU Sisdiknas No 2 Tahun 1989)
Sehubungan dengan tujuan tersebut, usaha untuk mencapai efisiensi dan evektifitas kerja, sangat dirasakan perlu adanya profesionalitas guru, sebab profesionalitas guru adalah faktor yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, dan karena itulah yang bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi anak didiknya. Maka sebagai guru harus tahu fungsi dan tugasnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT Qs. Al- Isra’ : 84 :
قل كل يعمل على شاكلته فربكم اعلم بمن هواهدى سبيلا
سوراه ا لا سراء : 84
Artinya : “Katakanlah tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, maka Tuhanmu lebih mengetahui yang lebih benar jalannya”(H. A. Soenarjo, 1995 : 437)
Dari uraian di atas dapat dimengerti bahwa seorang guru dituntut untuk kerja keras, gigih, tekun dan menguasai bidangnya masing-masing agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan dapat menghasilkan out put (lulusan) yang baik, yang mana out put ini akan mampu mendarma baktikan ilmunya bagi kemajuan masyarakat.
Penulis beranggapan bahwa, masih banyak guru yang belum dapat bekerja secara profesional antara lain :
a. Masih banyaknya ketidaksesuaian antara potensi guru dengan jabatan yang diemban.
b. Masih banyaknya guru yang belum dapat memanfaatkan temuan-temuan baru ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana proses belajar mengajar.
c. Masih banyak guru yang belum dapat merencanakan proses belajar mengajar di kelas.
Dengan keadaan yang demikian, mendorong penulis ingin mengetahui kenyataannya atau dengan mengamati secara teliti, sistematis, melalui penelitian.
B. Rumusan Masalah
Menurut Suharsimi Arikunto “Permasalahan yang paling baik adalah apabila masalah itu datang dari dirinya sendiri karena didorong oleh kebutuhan memperoleh jawabannya (Suharsimi Arikunto, 1996 : 25). Sehubungan dengan penulisan skripsi ini, maka permasalahan yang dimunculkan meliputi :
1. Bagaimana profesionalisme guru di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kec. Pamotan Kab. Rembang?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa siswa kelas III pada bidang studi akidah akhlak di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2007/2008 ?
3. Bagaimana pengaruh profesionalisme guru terhadap prestasi belajar bidang studi akidah akhlak siswa kelas III di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2007/2008?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus :
1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan oleh penulis untuk memenuhi tugas akhir pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (STITMA) Tuban sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah STITMA Tuban.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui profesionalisme guru di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kec. Pamotan Kab. Rembang.
b. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada bidang studi akidah akhlak di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2007/2008.
c. Untuk menjelaskan ada dan tidaknya pengaruh profesionalisme guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran akidah akhlak siswa kelas III di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kec. Pamotan Kab. Rembang Tahun Pelajaran 2007/2008?
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini nantinya, diharapkan dapat bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut :
1. Terhadap Pemerintah sebagai informasi dan sebagai bahan masukan untuk pembinaan masyarakat, terutama pembinaan generasi muda yang akan mewarisi dan meneruskan perjuangan serta mengisi kemerdekaan bangsa, dan Negara
2. Sebagai informasi kepada warga masyarakat khususnya orang tua betapa pentingnya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bagi anak-anaknya, sehingga partisipasi orang tua sangat diperlukan untuk meningkatkan pendidikan anak-anaknya.
3. Bagi penulis sendiri, minimal sebagai pengetahuan praktek dalam penulisan yang bersifat ilmiah
E. Rumusan Hipotesis
1. Rumusan
Secara operasional berfungsi sebagai tumpuan segala pandangan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi. Adapun rumusan itu adalah :
a. Perubahan corak hidup masyarakat yang dipengaruhi pendidikan warganya
b. Faktor yang mempengaruhi sejauh mana bimbingan orang tua terhadap cara belajar anaknya di rumah, seperti : factor ekonomi, lingkungan, social budaya, pendidikan maupun factor dari diri anak itu sendiri
2. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Dengan demikian hipotesis merupakan dugaan sementara yang nantinya akan diuji atau dibuktikan kebenarannya melalui analisis data.
Adapun hipotesis yang peneliti ajukan berkenaan dengan penelitian ini adalah “Profesional guru akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar bidang studi akidah akhlak”. Dengan kata lain semakin baik profesional guru maka semakin baik pula prestasi belajar bidang studi akidah akhlak.
F. Penegasan Istilah
Untuk memperjelas pengertian dan pemahaman serta untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam pembahasan skripsi ini, maka penulis memberikan batasan istilah-istilah yang terkait dengan judul, adapun istilah-istilah yang dimaksud adalah :
1. Pengaruh
Maksudnya adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda atau lain sebagainya). (WJS. Poerwadarminta, 1982 : 731) Adapun pengaruh dalam skripsi ini adalah suatu kekuatan yang timbul dari seseorang guru yang dapat menimbulkan atau menyajikan situasi dan kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya.
2. Profesionalisme Guru
Profesionalisme berasal dari kata Profession. Profession mengandung arti yang sama dengan occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan khusus. (HM. Arifin, 1995 : 105)
Profesionalisme adalah proses untuk menjadikan guru memiliki profisiensi yang mewadahi untuk kepentingan mengantisipasi dinamika kurikulum. (H. M. Chabib Toha, 1996 : 11) Profesionalisme juga dapat dipahami sebagai kualitas dan tindak tanduk khusus yang merupakan ciri orang yang profesional. (Muhibbin Syah, 1995 : 288)
Pengertian guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. (Anton M. Moeliono, 1993 : 288)
Istilah guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.
Dengan pengertian di atas, maka profesionalisme guru dapat diartikan kualitas kemampuan seorang guru dalam menampilkan dan menerapkan keahlian ilmu yang dimiliki, sehingga dapat mengantisipasi dinamika kurikulum agar relevan dengan perkembangan zaman.
3. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi berarti hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai dan dapat dinyatakan dalam angka-angka maupun dengan kata-kata. (Widodo Supriyono, 1991 : 17)
Hasil yang telah dicapai oleh murid sebagai hasil belajarnya, baik itu berupa angka, huruf atau tindakkan mencerminkan hasil belajar yang dicapai oleh masing-masing anak dalam periode tertentu. (M. Buchori, 1985 : 178)
Siswa adalah pelajar, anak yang belajar pada sekolah, akademi dan sebagainya.
Adapun yang dimaksud dengan prestasi belajar siswa dalam skripsi ini adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa sebagai hasil belajar setelah mengikuti kegiatan belajar, baik itu berupa angka maupun kata-kata dalam jangka waktu tertentu.
4. MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kec. Pamotan Kab. Rembang
Adalah suatu lembaga pendidikan formal yang setingkat dengan sekolah lanjutan pertama yang letaknya di Pragen Kec. Pamotan Kab. Rembang.
Dari uraian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dalam judul tersebut diatas adalah suatu kekuatan atau dorongan yang timbul dari kualitas kemampuan seorang guru dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk meraih suatu penguasaan pengetahuan sebagai hasil belajarnya di MTs Hidayatul Mubtadiin Pragen Kec. Pamotan Kab. Rembang.
No comments:
Post a Comment