Terima Kasih Atas Kunjungan Anda di Blog Kami

Wednesday 28 December 2011

RPP TIK SMA Berkarakter Kelas XII Semester 2

RENCANA PELAKSANAAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah    :  SMA/MA  ....
Mata Pelajaran    :  Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
Kelas/ Semester    :  XII /2
Pertemuan ke    :  1  ( 2 X 45 menit )

1.    Standar Kompetensi   
Menggunakan perangkat lunak pembuat presentasi

2.     Kompetensi Dasar
Menggunakan menu ikon  yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat presentasi

3.    Indikator   
    Menjelaskan manfaat program presentasi

RPP Pend Agama Islam SMA Berkarakter Semester 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )

Nama Sekolah    :    SMA/MA .............................
Mata Pelajaran     :     Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester    :     XI / 2
Waktu        : 4 x 45 menit
Aspek        : Aqidah


A.    Standar Kompetensi
8.     Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah.

B.    Kompetensi Dasar
8.1       Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Kitab-kitab Allah
8.2       Menerapkan hikmah beriman kepada Kitab-kitab  Allah

C.    Indikator Pencapaian Kompetensi    :
Indikator Pencapaian Kompetensi    Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
    Menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah
    Menjelaskan fungsi iman kepada Kitab-kitab Allah.
    Menunjukkan perilaku iman kepada  kitab-kitab Allah.
    Mampu menjelaskan hikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah
    Mampu menerapkan hikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah     Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :
    Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.
    Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
    Percaya diri (keteguhan hati, optimis).

RPP Penjas Orkes SMA Berkarakter

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama Sekolah    : 
Mata Pelajaran    : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester    : XI / 2
Pertemuan    : 2 kali pertemuan
Alokasi Waktu    : 4 X 45 menit

Standar Kompetensi   
7.  Mempraktikkan berbagai keterampilan dasar permainan olahraga dengan teknik dan taktik serta  nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

Kompetensi Dasar
7.3.  Mempraktikkan teknik salah satu nomor atletik dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras, dan percaya diri**).

Indikator Pencapaian Kompetensi
1.    Melakukan teknik dasar lari halang rintang 3.000 meter (start, gerakan lari, memasuki garis finish) yang dilakukan (perorangan dan berkelompok) dengan koordinasi yang baik.
2.    Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lari halang rintang 3.000 meter (start, gerakan lari, memasuki garis finish) yang dilakukan (perorangan dan berkelompok) dengan koordinasi yang baik.
3.    Perlombaan atletik lari halang rintang 3.000 meter dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk menumbuhkan dan membina nilai-nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras, dan percaya diri.

A.      Tujuan Pembelajaran
1.    Siswa dapat melakukan teknik dasar lari halang rintang 3.000 meter (start, gerakan lari, memasuki garis finish) yang dilakukan (perorangan dan berkelompok) dengan koordinasi yang baik.

PTK ; Upaya Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Teks Berbentuk Procedure Melalui Model Pembelajaran Make a Match

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Penguasaan kemampuan Bahasa Inggris (language skill) merupakan sebuah syarat mutlak yang harus dimiliki di era komunikasi dan globalisasi saat ini. Pembelajaran Bahasa Inggris (Language Learning) di jenjang SMP merupakan materi pokok sebagai bagian dari fungsi pengembangan diri siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni yang  diharapkan setelah menamatkan studi, Mereka mampu tumbuh dan berkembang menjadi individu yang cerdas, terampil dan berkepribadian sebagai bekal hidup di masa mendatang.
Penguasan materi pelajaran Bahasa Inggris dalam jenjang SMP meliputi empat keterampilan berbahasa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Semua itu didukung oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu: Kosa Kata, Tata Bahasa dan Pronunciation sesuai dengan tema sebagai alat pencapai tujuan. Dari ke empat keterampilan berbahasa di atas, Writing (menulis)  merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang dirasa sering menjadi masalah bagi siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Hal tersebut sangat menarik untuk diteliti mengingat kemampuan menulis (writing ability) sangatlah dipengaruhi oleh penguasaan kosa kata, struktur bahasa dan kemampuan siswa dalam merangkai kata menjadi sebuah teks yang berterima. Perbedaan secara grammatical antara bahasa Inggris sebagai bahasa asing dan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama merupakan masalah yang sering timbul pada saat belajar menulis. Kemampuan mengungkapkan makna dalam langkah retorika dalam essai pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk procedure dan report adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai oleh siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Korelasi Antara Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional memainkan peranan sentral dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata materiak dan spirituak berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu "Pendidikan Nasional merupakan usaha dasar untuk membangun masyarakat Pancasila"
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan hartkat dan martabat manusia, yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, oleh karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan Pemerintah.

Peran Kepala Sekolah dalam Implementasi Transparansi Manajemen sebagai Pilar Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan
di hampir semua aspek kehidupan manusia. Agar dapat berperan dalam
persaingan global, maka sebagai suatu bangsa kita perlu mengembangkan dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, peningkatan
kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan
secara terus-menerus, terencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam
proses pembangunan, kalau tidak ingin kalah bersaing dengan bangsa lain
dalam menjalani era globalisasi ini.
Dari berbagai analisis dan pengamatan yang dilakukan Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas), sedikitnya ada 3 (tiga) faktor yang
menyebabkan rendahnya mutu pendidikan dasar.1 Mutu pendidikan sangat
terkait dengan dimensi pendidikan yang lain sehingga peningkatan mutu
pendidikan harus mencakup seluruh komponen pendidikan. Ketiga faktor
tersebut yaitu: Pertama, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan
secara birokratik-sentralistik, di mana pusat sangat dominan dalam
pengambilan kebijakan, sedangkan daerah dan sekolah lebih banyak berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan pusat.

Kedua, peran serta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam
penyelenggaraan pendidikan selama ini masih minim. Selama ini peran serta
masyarakat dalam bentuk dana, namun kurang pada proses pendidikan, seperti
pengambilan keputusan, monitoring, dan evaluasi terhadap keberhasilan dan
ketidakberhasilan pendidikan di sekolah.
Ketiga, kebijakan penyelenggaraan pendidikan yang menggunakan
pendekatan input-output analysis yang tidak dilaksanakan secara konsekwen.
Pendekatan ini menganggap bahwa apabila input pendidikan seperti pelatihan
guru, pengadaan buku, dan perbaikan sarana prasarana pendidikan dipenuhi,
maka mutu pendidikan akan meningkat. Namun kenyataannya, hal ini
berdampak sangat kecil terhadap hasil pembelajaran di kelas.
Berdasarkan kebijakan tersebut di atas, tentu saja perlu dilakukan upayaupaya
perbaikan yang mendasar ditingkat perumusan kebijakan nasional, salah
satunya adalah dengan melakukan reorientasi penyelenggaraan pendidikan,
yaitu dari manajemen peningkatan mutu berbasis pusat menuju manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS). MPMBS merupakan strategi
untuk memperbaiki mutu pendidikan dengan mengalihkan kewenangan
pembuatan keputusan dari pusat ke masing-masing sekolah.
Secara konseptual MPMBS dapat didefinisikan sebagai proses manajemen
sekolah yang diarahkan pada peningkatan mutu pendidikan yang
direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan, dan dievaluasi sendiri oleh
sekolah dengan melibatkan semua elemen yang terkait dengan sekolah. Secara
kontekstual pada dasarnya MPMBS merupakan sebuah pemberian wewenang

kepada sekolah untuk mengelola sekolahnya sendiri atau sering disebut
dengan otonomi sekolah. MPMBS itu pada hakikatnya merupakan pemberian
otonomi kepada sekolah untuk secara aktif serta mandiri mengembangkan dan
melakukan berbagai program peningkatan mutu sesuai dengan kebutuhan
sekolah sendiri.

NILAI-NILAI DASAR PENDIDIKAN AKHLAK DALAM PERSPEKTIF AL QUR'AN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Islam merupakan agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan oleh Allah kepada manusia melalui Nabi Muhammd SAW sebagai Rasul. Islam pada hakekatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi saja, akan tetapi mengenai berbagai segi kehidupan manusia. (Nasution, 1985 : 24). Salah satu diantaranya yaitu mengatur interaksi antar individu dan masyarakat. Di dalam interaksi tersebut akan terjadi komunikasi antar individu yang mana akan mewujudkan berbagai perilaku, baik itu perilaku positif maupun perilaku negatif. Perilaku positif itu sendiri sering disebut dengan akhlak mahmudah sedangkan perilaku negatif sering disebut sebagai akhlak madznumah.
Akhlak merupakan suatu perilaku yang selalu berkaitan dengan nilai baik dan buruk. Cermin akhlak seorang muslim itu mempunyai perilaku yang mengandung etika luhur, akhlak mulia, sopan santun atau tata krama. (Hawwa, 2000;8). Dimana telah diketahui bahwa misi utama Rasulullah adalah menegakkan akhlak mulia di tengah-tengah masyarakat. Sabda Rasulullah SAW :
إنما بعثت لأتمم صالح الأ خلاق
Artinya : "Sesunggunya saya diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia " (HR. Ahmad, 1991; 323).

pengaruh profesionalisme guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran akidah akhlak siswa

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah alat masyarakat untuk membangun dirinya. Di abad informasi ini, masyarakat tumbuh sikap modern dalam penerapan bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi membanjiri khalayak serta kebudayaan masyarakat mengalami perubahan (terjadi inovasi). Boleh jadi modernisasi dalam pendidikan haruslah mendahuluinya dan justru sebagai pelopor daripada perubahan-perubahan itu. Sebelum masyarakat berubah, maka pendidikan telah merintisnya agar nanti produk lulusan menjadi perintis dari kemajuan masyarakat, dalam segi kehidupan dan penghidupan.
Pendidikan baru dikatakan berhasil antara lain apabila setiap lulusan dapat digunakan secara optimal, apakah dalam memenuhi permintaan tenaga kerja atau untuk diterima sebagai siswa dalam pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya ataupun tujuan lain yang diharapkan. Keberhasilan ini adalah tergantung dari kemampuan pengelola untuk merencanakan pola pendidikan dan kurikulum yang diperlukan, dan terutama pada penyediaan guru-guru yang profesional. Walaupun memiliki peserta didik yang tingkat kepandaiannya rendah namun bisa menghasilkan lulusan dengan nilai yang tidak mengecewakan atau lulusan yang baik.

KONTRIBUSI PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Selama ini, berbagai penelitian yang telah dilakukan dalam lapangan pendidikan, masih kurang menaruh perhatian terhadap pengkajian sejarah Pendidikan Islam pada masa–masa silam. Usaha–usaha tersebut masih sangat terbatas dan dapat dihitung dengan jari. Meskipun para ahli didik Barat dalam beberapa masa sangat menaruh perhatian terhadap usaha–usaha para ahli sejarah dan penelitian, namun perhatian terhadap buah karya para penulis dari dunia Islam terasa kurang sekali. Padahal disana tersimpan karya–karya yang sangat berharga dari studi Islami dalam berbagai bidang keilmuan, termasuk didalamnya bidang pendidikan.
Ibnu Khaldun merupakan salah seorang tokoh dari dunia Islam yang sangat terkenal dalam sejarah, sebagai tokoh yang diakui termasuk dalam kaliber internasional. Dimasa mudanya pernah belajar ilmu hadits pada ibnu Jarir ibnu sulthan Al Wadiyasyi, dan ilmu hukum Islam dari syeikh Muhammad Bin Abdullah al Jayyani, Muhammad Al Qosimi, serta Muhammad Ibnu Abdussalam Al Hawari. Sejak masa remaja Ibnu Khaldun dikenal suka menulis, dan karya tulisnya tersebar dimana–mana.
Dalam buku Muqaddimah, beliau menulis bahwa dirinya telah menemukan ilmu yang baru, dimana ilmu tersebut belum pernah ditemukan sebelumnya. Beliau mengatakan bahwa topik yang dibicarakan dalam buku tersebut merupakan kehidupan dalam masyarakat beserta kaidah–kaidah umum yang dapat diambil dari kehidupan kemasyarakatan tersebut, sehingga tak pelak lagi, otoritasnya diakui, baik sebagai politikus, ahli sejarah maupun sebagai Bapak sosioligi.

PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN (Studi Analisa Tentang Pendidikan Akhlak Anak Dalam Al Qu'ran Surat Al Lukman)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Anak-anak dan pendidikan ibarat dua sisi dari satu mata uang, keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Membiarkan anak-anak tanpa pendidikan sama saja dengan membesarkan binatang buas yang sangat berbahaya dan mematikan bagi kehidupan masyarakat di masa depan (Ali Qaimi, 2003: V).
Pendidikan merupakan salah satu tonggak penting dan mendasar bagi kebahagiaan hidup manusia. Nasib baik atau buruk secara lahir maupun batin seseorang, sebuah keluarga, sebuah bangsa seluruh umat manusia, bergantung secara langsung pada bentuk pendidikan mereka sejak masa kanak-kanak (Banu Gharawiyan, 2003:1). Meskipun faktor keturunan atau genetis juga berpengaruh dalam pembentukan lahir dan batin manusia, namun faktor yang dominan adalah pendidikan terutama pendidikan yang diberikan pada masa kanak-kanak.
Tentang dampak pendidikan, para pemikir berpendapat bahwa pendidikan dalam batas tertentu, mampu menghilangkan sifat-sifat turunan dan genetis dalam diri manusia sekaligus menggantinya dengan sifat dan kondisi yang baru (Banu Gharawiyan, 2003:1).
Pada dasarnya manusia dilahirkan dalam keadaan suci atau fitrah, ibarat kanvas putih yang belum tercoret. Lingkunganlah nantinya yang        akan menuangkan goresan-goresan warna dan corak diatasnya. Dan lingkungan yang terdekat adalah keluarga dan yang paling dekat adalah orang tua, ayah dan ibu, setelah itu masyarakat sekitar dan dunia pada umumnya.

Peranan Bimbingan Orang Tua Pada Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Aqidah Akhlaq

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional memainkan peranan sentral dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata materiak dan spirituak berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu "Pendidikan Nasional merupakan usaha dasar untuk membangun masyarakat Pancasila"
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan hartkat dan martabat manusia, yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, oleh karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan Pemerintah.
Pada hakekatnya sejarah pendidikan manusia adalah manusia yang berlangsung dari abad ke abad, untuk mewujudkan kepribadiannya dan mengembangkan hidupnya.
Dengan menggunakan setiap kemungkinan, baik yang ada maupun terbuka sebagai bukti untuk menghadapi hambatan-hambatan dan keterbatasan yang dijumpai sepanjang hidupnya.
Maka dalam perjuangan ini, pendidikan senantiasa merupakan factor yang menentukan, karena pendidikan bertujuan agar manusia memiliki kelengkapan yang diperlukan hingga pada tiap-tiap tahap selalu mampu menghadapi tantangan hidup baik kelengkapan fisik maupun intelektual.

Pengaruh Bimbingan Keagaaman Orang Tua Terhadap Ketaatan Beribadah Anak Pada Siswa

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Ketika seorang anak pertama kali lahir ke dunia dan melihat apa yang ada di dalam rumah dan sekelilingnya, tergambar dalam benaknya sosok awal dari sebuah gambaran kehidupan. Bagaimana awalnya dia harus bisa melangkah dalam hidupnya di dunia ini. Jiwanya yang masih suci dan bersih akan menerima segala bentuk apa saja yang datang mempengaruhinya. Maka anak akan dibentuk oleh setiap pengaruh yang datang dalam dirinya. Imam Al-Ghazali berkata : Anak adalah amanat bagi orang tuanya, hatinya bersih, suci dan polos, kosong dari segala ukiran dan gambaran. Anak akan selalu menerima segala yang diukirnya, dan akan cenderung terhadap apa saja yang mempengaruhinya. Maka apabila anak dibiasakan dan diajarkan untuk melakukan kebaikan, niscanya anak akan tumbuh dan terbentuk secara baik. Sehingga kedua orang tuanya akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, begitu juga sebaliknya jika anak dibiasakan untuk melakukan kejahatan dan diterlantarkan, maka dosanya akan ditanggung oleh kedua orang  tuanya ( Muhammad Nur Abdul Hafizh,1997:35).
Orang tua yang memberikan pendidikan agama kepada anak terutama dalam beribadah melalui perhatian, pembiasaan dan keteladanan akan lebih mudah diterima oleh anak daripada anak dididik dengan kekerasan dan orang tua sama sekali tidak memberikan pembiasaan dan keteladanan, maka anak akan rajin dan taat hanya waktu di rumah ketika dalam pengawasan orang tua. Setelah di luar rumah maka anak akan seenaknya dalam menjalankan ibadah. Dengan pembiasaan dan keteladanan orang tua dalam mengerjakan ibadah, baik itu sholat, berpuasa, membaca Al-Qur’an, shodaqoh (infaq, zakat) dan lain sebagainya, maka anak akan dengan sendirinya taat dalam beribadah. Taat bukan berarti mengerjakan kebaikan (ibadah) jika ada orang tua atau orang yang ditakuti akan tetapi mengerjakan ibadah sadar dengan sendirinya, dengan hati nuraninya dan dengan niat ikhlas.
Dengan latar belakang pada uraian di atas penulis mencoba mengadakan penelitian yang berjudul, "Pengaruh Bimbingan Keagaaman Orang Tua Terhadap Ketaatan Beribadah Anak Pada Siswa MI Negeri Sedan Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2006/2007" Sebagai subjek pembahasanya.

Aktivitas keagamaan siswa Madrasah Tsanawiyah Darul Huda Mlagen Pamotan Rembang

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
    Modernisasi yang dihasilkan oleh kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi cenderung mengubah pola pikir dan pola hidup rakyat Indonesia. Perubahan yang terjadi karena arus globalisasi, mau tidak mau akan mengubah pola pikir dan gaya hidup manusia. Gaya hidup yang asalnya tradisional menjadi gaya hidup yang modern. Pengertian modern itu sendiri belum dipahami secara profesional, bahkan banyak yang memahami modern hanya dari penampilan secara lahiriah. Mestinya modern diartikan menyerap pola pikir dan gaya hidup bangsa-bangsa yang terlebih dahulu mencapai kemajuan. Pengertian modern yang sangat cenderung keliru, menyebabkan orang enggan melaksanakan aktivitas keagamaan.
    Siswa adalah golongan yang paling mudah terkena pengaruh luar, karena mereka belum mempunyai pendirian yang mantap untuk menangkal pengaruh dari luar, pengaruh itu mungkin positif dan dapat juga negatif. Namun pengaruh itu sebenarnya tidak seberapa jika diingat bahwa Negara Indonesia memiliki falsafah hidup yang tergambar dalam pancasila. Pancasila melindungi, mendorong dan memelihara kehidupan beragama. Kehidupan beragama sangat diperhatikan di Negara Indonesia ini. Karena agamalah filter terbaik yang dapat menangkal kebudayaan asing. Bapak Presiden Haji Ahmad Soeharto dalam sambutannya pada pembukaan pesantren kilat tingkat SD, SLTP dan SLTA secara nasional di Jakarta tanggal 14 juli 1996, Mengatakan bahwa "Banyak bangsa  yang telah mencapai taraf kemakmuran  ekonomi yang tinggi mulai tergoncang berbagai krisis yang bersumber pada kekosongan Rohani". Tiada  yang mengisi kekosongan itu rohani kecuali agama.
    Aktivitas keagamaan perlu digalakkkan secara terus-menerus dan menuntut partisipasi serta tanggung jawab dari semua pihak. hal ini dikandung maksud agar semua aktivitas keagamaan berjalan dengan baik tanpa ada hambatan.
    Maju mundurnya agama dapat dilihat dari tingkat keaktifan penganutnya dalam melaksanakan perintah agama. Pada jenjang pendidikan tingkat Madrasah Tsanawiyah sebetulnya sudah mencapai kemampuan untuk melaksanakan perintah agama. Karena dengan aktif melaksanakan perintah agama, secara langsung dapat menanamkan pendidikan pada diri-sendiri, juga dapat membentuk watak dan sikap kepribadian yang islami. Sesuai dengan Undang-undang No. 2 Tahun 1989, tentang system pendidikan nasional, khususnya bab II pasal 4 menyatakan bahwa :
"Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadpa Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki kemampuan dan ketrampilan yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan".

    Selaras dengan tujuan pendidikan tersebut maka dikembangkanlah iklim belajar mengajar yang dapat menumbuhkan percaya diri serta sikap dan perilaku yang bersifat kreatif dan aktif.
    Siswa Madrasah Tsanawiyah Darul Huda Mlagen Pamotan terdiri dari kelas VII, VIII dan IX yang sudah barang tentu aktivitas-aktivitasnya mengarah pada ajaran islam. Disegi lain mereka adalah warga Negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Dalam hal ini penulis belum mengetahui, apa aktivitas keagamaan yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Darul Huda Mlagen Pamotan, dan bagaimana bentuk aktivitas tersebut, apa sudah sesuai yang diharapkan atau belum.
Oleh karena itu dalam tulisan skripsi ini ingin mengetengahkan judul "Aktivitas keagamaan siswa Madrasah Tsanawiyah Darul Huda Mlagen Pamotan Rembang".
       
B.    Rumusan Masalah
    Sesuai dengan judul yang penulis ajukan maka penulis akan mengadakan penelitian secara obyektif yang berkaitan dengan aktivitas keagamaan siswa Madrasah Tsanawiyah Darul Huda Mlagen Pamotan Rembang diantaranya :
1.    Apakah aktivitas keagamanan siswa Madrasah Tsanawiyah Darul Huda Mlagen Pamotan Tahun Pelajaran 2006/2007?
2.    Apakah bentuk aktivitas siswa Madrasah Tsanawiyah Darul Huda Mlagen Pamotan Tahun Pelajaran 2006/2007?
3.    Apa faktor-faktor yang mendukung dan menghambat aktivitas keagamaan Madrasah Tsanawiyah Darul Huda Mlagen Pamotan Tahun Pelajaran 2006/2007?