Terima Kasih Atas Kunjungan Anda di Blog Kami

Wednesday 28 December 2011

KONTRIBUSI PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Selama ini, berbagai penelitian yang telah dilakukan dalam lapangan pendidikan, masih kurang menaruh perhatian terhadap pengkajian sejarah Pendidikan Islam pada masa–masa silam. Usaha–usaha tersebut masih sangat terbatas dan dapat dihitung dengan jari. Meskipun para ahli didik Barat dalam beberapa masa sangat menaruh perhatian terhadap usaha–usaha para ahli sejarah dan penelitian, namun perhatian terhadap buah karya para penulis dari dunia Islam terasa kurang sekali. Padahal disana tersimpan karya–karya yang sangat berharga dari studi Islami dalam berbagai bidang keilmuan, termasuk didalamnya bidang pendidikan.
Ibnu Khaldun merupakan salah seorang tokoh dari dunia Islam yang sangat terkenal dalam sejarah, sebagai tokoh yang diakui termasuk dalam kaliber internasional. Dimasa mudanya pernah belajar ilmu hadits pada ibnu Jarir ibnu sulthan Al Wadiyasyi, dan ilmu hukum Islam dari syeikh Muhammad Bin Abdullah al Jayyani, Muhammad Al Qosimi, serta Muhammad Ibnu Abdussalam Al Hawari. Sejak masa remaja Ibnu Khaldun dikenal suka menulis, dan karya tulisnya tersebar dimana–mana.
Dalam buku Muqaddimah, beliau menulis bahwa dirinya telah menemukan ilmu yang baru, dimana ilmu tersebut belum pernah ditemukan sebelumnya. Beliau mengatakan bahwa topik yang dibicarakan dalam buku tersebut merupakan kehidupan dalam masyarakat beserta kaidah–kaidah umum yang dapat diambil dari kehidupan kemasyarakatan tersebut, sehingga tak pelak lagi, otoritasnya diakui, baik sebagai politikus, ahli sejarah maupun sebagai Bapak sosioligi.

Para pemikir Barat, seperti Arnold J. Toynbee atau George Sarton, benar–benar menempatkan Ibnu Khaldun dalam kedudukan yang tinggi di berbagai cabang ilmu pengetahuan, terutama dibidang sejarah dan sosiologi. Meskipun demikian, pemikirannya mengenai pendidikan dan pengajaran secara umum sangat jelas dan tegas, yang didasarkan pada filsafatnya yang realistis. Ibnu Khaldun sangat menaruh perhatian terhadap pengkajian masyarakat beserta perkembangannya dari awal, dengan maksud mencapai kemajuan. Beliau memandang bahwa ilmu dan pendidikan merupakan salah satu gejala sosial yang menjadi ciri khas masyarakat insani.
    Ibnu Khaldun telah meletakkan azas yang praktis, realistis dan ilmiah dalam bidang pendidikan. Pertama–tama beliau menjelaskan bahwa dalam pendidikan terdapat interaksi kultural secara umum dan peningkatan akal melalui aktivitasnya, dimana hal ini akan melahirkan berbagai ilmu dan pengetahuan, dan kemudian ilmu ini memberikan pengaruh terhadap akal serta mengembangkannya. Proses interaksi antara akal dengan aspek–aspek pengetahuan ini terus menerus terjadi dan tidak berhenti pada suatu batas.
Disamping itu, Ibnu Khaldum juga telah mengklasifikasiklan ilmu berdasarkan materi yang dibahas di dalamnya, dan dengan klasifikasi tersebut, beliau dapat merencanakan kurikulum yang sesuai dan menjadi sarana guna mencapai tujuan. 1  ( 1987 ; hal ; 38 )
Demikianlah Ibnu Khaldun mempunyai ciri tersendiri dalam pemikirannya mengenai pendidikan. Hal ini terjadi karena beliau mengambilnya dari studi dan observasinya terhadap berbagai masyarakat yang dikenalnya, ditambah lagi dengan hidup ditengah–tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas, studinya yang mendalam dan pengetahuannya yang luas, juga dari tugas–tugas yang diembannya selam masa hidupnya yang erat dengan berbagai peristiwa.  ( Ibid : 10 )  
Berpijak pada permasalahan tersebut, maka dalam skripsi ini penulis bermaksud mengkaji tentang pemikiran Ibnu Khaldum yang berkaitan dengan pendidikan dengan judul KONTRIBUSI PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM, dengan harapan setidaknya dapat menggugah para pembaca untuk menyadari dan mengakui, bahwa Ibnu Khaldun mempunyai pemikiran tentu dalam bidang pendidikan.

B.     Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan penulis lakukan dalam pembahasan ini dapat penulis rumuskan sebagai berikut :
1.    Siapakah sebenarnya Ibnu Khaldun, dan benarkah beliau memiliki pemikiran tentang pendidikan ?
2.    Meliputi apa saja pemikiran kependidikannya ?
3.    Masih relevankah pemikiran–pemikiran tersebut dengan teori–teori kependidikan dewasa ini, mengingat latar belakang sosial yang berbeda?


C.    Tujuan Kajian
Dalam pembahasan ini, penulis bermaksud :
1.    Mengungkap siapakah sebenarnya Ibnu Khaldun itu;
2.    Mengetahui dan mengidentifikasikan pemikiran – pemikiran Ibnu Khaldun yang berkaitan dengan pendidikan, untuk kemudian mengungkap dan memberi analisis pemikirannya tersebut;
3.    Mengungkap latar belakang yang menyebabkan pemikiran Ibnu Khaldun mempunyai karakteristik tersendiri dibanding tokoh lain, mencari perbedaan dan persamaannya, jika keadaan memungkinkan, untuk kemudian mengevaluasi pemikiran–pemikiran tersebut, apakah masih relevan sebagai konsumsi pendidikan dewasa ini.

D.    Kegunaan Kajian
Sedangkan manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :
1.    Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan evaluasi kritis dalam mengkaji sejarah perjuangan Ibnu Khaldun dalam pengembangan pendidikan Islam.
2.    Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan potensi menulis karya-karya ilmiah, sehingga dapat bekal pelajaran yang berguna di masa yang akan datang.

E.    Definisi Istilah
1. Kontribusi Pemikiran
Kontribusi pemikiran  merupakan sumbangan buah pemikiran terhadap sesuatu yang mempunyai manfaat sangat penting dalam suatu kegiatan tertentu.
2. Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun, nama lengkapnya adalah Zaid Abdal Rahman Ibn Muhammad Ibn Khaldun Wali al – Din Al– unisi al–Hadrami. Beliau dilahirkan pada tanggal 1 Ramadhan 732 H, bertepatan pada tanggal 27 Mei 1332 M, dan meninggal dunia di Mesir pada tanggal 16 Maret 1406 M, bertepatan dengan tanggal 26 Ramadhan 808 H. 
Ibnu Khaldun merupakan seorang tokoh muslim yang hidup antara abad VIII – IX H (abad 14 – 15 M). Kehidupannya sangat dinamis, sehingga beberapa kedudukan penting sempat diembannya. Dari kancah perpolitikan hingga dalam bidang pendidikan serta kehakimkan. Di samping itu beliau juga merupakan orang yang dianggap sebagai peletak dasar sosioligi dan ahli sejarah, dalam bidang pendidikan, sedikit banyak filsafat sosiologinya turut mewarnai pandangannya, hal ini terbukti dari cara beliau mengungkapkan pendapatnya tentang pendidikan, dimana panadangannya bercorak praktis–realistis.
3. Pendidikan Islam
Drs. H.M. Arifin M.Ed mengatakan bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah “ikhtiar manusia untuk membantu dan mengarahkan fitrah manusia suapaya berkembang sampai titik maksimal yang dapat dicapai sesuai dengan tujuan pendidikan yang dicita–citakan”. (H.M. Arifin, 1986 : 1 )
Drs. Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa:  “Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum–hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utma menurut ukuran– ukuran Islam”.  (Ahmad D. Marimba, 1987 : 12 )
Dari definisi yang diberikan oleh Marimba tersebut tampak jelas bahwa dalam memberikan bimbingan kepada anak didik, seorang pendidik mengambil sumber yang berlaku dalam hukum Islam, sedangkan tujuannya adalah terbentuknya kepribadian utama dalam kacamat Islam, yakni kesempurnaan manusia, yang pada puncaknya adalah dekat dengan Allah, serta kesempatan manusia, yang akhirnya merupakan kebahagiaan dunia dan akhirat.

 Ingin mendapatkan bab berikut hubungi 081553443171

No comments:

Post a Comment