BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan pengalaman peneliti pembelajaran membaca baik
yang dialami sendiri maupun yang diketahui selama ini, model pembelajarannya
selalu mengacu pada apa yang ada pada buku paket. Teknik pengajaran membaca
yang ada umumnya membaca pemahaman. Banyak teknik pengajaran yang selama ini
tidak dipergunakan untuk melatih keterampilan membaca. Teknik-teknik itu antara
lain teknik uji rumpang. Kenyataan yang terjadi di samping kemampuan dan
keterampilan yang kurang pada siswa, pengajaran membaca selalu mengacu pada
teknik yang ada pada buku tersebut. Dengan demikian para siswa beranggapan
pengajaran membaca tujuannya semata-mata menjawab pertanyaan, mencari kata
istilah yang sulit dan lain-lain. Hal ini dihadapi para siswa dengan proses
yang amat lain.
Perihal lain yang selalu muncul pada
pembelajaran membaca yaitu guru Bahasa Indonesia pada umumnya hanya
mengutamakan penyelesaian target materi dalam kurikulum yang orientasinya
mengacu pada usaha meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal,
walaupun hal ini tidak selalu benar sebab soal-soal sering kurang mengacu pada keterampilan berbahasa
baik keterampilan menyimak, berbicara,membaca, maupun menulis.
Faktor lain yang tidak kalah
pentingnya adalah kurangnya guru Bahasa Indonesia memahami dan menguasai teknik
pengajaran membaca. Belum lagi memilih bahan bacaan yang seharusnya dalam
pengajaran membaca guru dituntut mampu memilih bahan bacaan yang sesuai dengan
tujuan dan tingkat perkembangan siswa, kompetensi siswa, minat dan tingkat
kecakapan baca.
Peneliti berusaha mengungkap
kecepatan efektif membaca ( KEM ) siswa, karena penulis sangat prihatin dengan
KEM siswa di negara kita. Kalau di negara-negara maju seperti Amerika, seorang
setara SMA di negara kita (Senior High School) dalam keadaan normal sudah
memiliki kecepatan membaca minimal kurang lebih 250 kata permenit, dengan
pemahaman isi bacaan minimal 70 %. Jika dihitung kecepatan efektif membacanya
(KEM) = 250 kpm x 70 % = 175 kpm. (Harjasujana,200:88). Kalau di Amerika siswa
setingkat SMA memiliki KEM terendah ± 175 kpm, maka di Indonesia masih tidak
sedikit siswa SMA KEM tertinggi ± 175 kpm. Dari pengalaman peneliti
membelajarkan siswa kelas XI IPA SMA XXX, ternyata hal tersebut
di atas juga terjadi. Dengan KEM ± 175 kpm, lalu bagaimana bisa menguasai Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang diharapkan melalui berbagai media cetak dalam
waktu yang relatif singkat.
Berdasarkan uraian singkat di atas,
peneliti mengambil tindakan, yaitu “Meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca Dengan Menggunakan Metode Klos Siswa
Kelas XI IPA SMA XXX”.
Peneliti memilih metode klos untuk
meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) karena metode klos dapat dipakai
untuk mengukur tingkat keterbacaan sebuah wacana dan untuk melatih keterampilan
dan kemampuan membaca
1.2
Perumusan dan Pemecahan Masalah
1.2.1
Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini diajukan rumusan masalah yaitu bagaimana
penggunaan metode Klos bisa meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa
kelas XI IPA SMA XXX.
1.2.2
Pemecahan Masalah
Dengan rendahnya Kecepatan Efektif Membaca Siswa Kelas XI IPA SMA XXX penulis mengambil tindakan yaitu
meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca dengan menggunakan Metode Klos yang
langkah-langkahnya sebagai berikut : Tahap awal merupakan pra tindakan yaitu
identifikasi metode klos dan Kecepatan Efektif
Membaca (KEM), langkah kedua pelaksanaan tindakan yang terdiri dari tiga
siklus. Siklus I penerapan metode klos, siklus II sebagai implementasi
pelaksanaan metode klos, dan siklus III sebagai pemantapan.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitan tindakan
kelas ini adalah :
Untuk meningkatkan kecepatan efektif
membaca (KEM) siswa kelas XI IPA SMA XXX dengan menggunakan metode
klos .
1.4
Lingkup Penelitian
Lingkup yang menjadi batasan materi dalam
penelitian ini adalah Kecepatan Efektif Membaca (KEM) pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar membaca cepat. Penelitian dilaksanakan
pada siswa kelas XI IPA , SMA XXX.
1.5
Definisi Operasional
Kesamaan arti sangat diperlukan dalam
penelitian. Sejalan dengan itu diperlukan pendefinisian istilah sebagai berikut
:
1.5.1 Kecepatan Efektif
Membaca (KEM)
Kecepatan Efektif Membaca (KEM) adalah
sebuah istilah untuk mencerminkan kemampuan membaca yang sesungguhnya yang
dicapai oleh pembaca, karena KEM merupakan perpaduan antara kecepatan membaca
dan kemampuan memahami bacaan. KEM dapat ditentukan dengan jalan memperkalikan
kecepatan membaca dengan prosentase pemahaman isi bacaan (Harjasujana,2000:109).
1.5.2 Metode Klos
Metode Klos berasal dari kata ”Clozure”
yaitu suatu istilah dari ilmu jiwa Gestalt, yang mempunyai pengertian bahwa
pada dasarnya orang melihat bagian-bagian itu sebagai suatu keseluruhan. Dalam
teknik klos, pembaca diminta untuk memahami wacana yang tidak lengkap, karena
bagian tertentu telah dihilangkan, akan tetapi pemahaman pembaca tetap sempurna
(Kamidjan,1996:66)
1.6
Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
a)
Bagi siswa : hasil penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbahasa dan terjadi kemajuan
belajar pada mata pelajaran lain
b)
Bagi peneliti (guru) : dapat
meningkatkan profesionalisme dan bisa digunakan untuk pengembangan profesi
dalam perolehan angka kredit untuk naik ke golongan IV b
c) Bagi guru lain :
memberikan motivasi dan referensi model-model pembelajaran yang inovatif.
d) Bagi sekolah : dengan
adanya guru-guru (para peneliti) melakukan penelitian tindakan kelas berarti
proses pembelajaran di kelas sangat berkualitas sehingga terjadi perubahan
positif mengarah pada sekolah unggul.
Silahkan hubungi 081553443171
No comments:
Post a Comment