KONSTRUKTIVISTIK
1)
Paradigma Konstruktivistik
·
Pembelajaran lebih mengutamakan
penyelesaian masalah, mengembangkan konsep daripada menghafal prosedur dan
menggunakannya untuk memperoleh jawaban yang benar.
·
Pembelajaran dicirikan dengan aktivitas
eksperimentasi, pertanyaan, investigasi, hipotesis, dan model – model yang
dibangkitkan oleh siswa sendiri.
2)
Lima Prinsip dasar kelas
Konstruktivistik
·
Meletakkan permasalahan yang relevan
dengan kebutuhan siswa
·
Menyusun pembelajaran di sekitar konsep
– konsep utama
·
Menghargai pandangan siswa
·
Materipembelajaran menyeseuaikan
kebutuhan siswa
·
Menilai pembelajaran secara konstektual
3)
CIRI – CIRI GURU Konstruktitivistik :
·
Menghargai inisiatif dan otonomi siswa
·
Mengutamakan kinerja siswa berupa
klarifikasi, analisis, prediksi, kreasi dan kerjakan tugas
·
Menyertakan respon siswa dalam
pembelajaran
·
Menggali pemahaman siswa tentang konsep
yang akan dibelajarkansebelum sharing.
·
Menediakan peluang agar siswa
berdiskusi.
·
Mendorong inquiry siswa dengan
memberikan pertanyaan terbuka, menuntut siswa kritis.
·
Mengelaborasi respon awal siswa
·
Menyediakan waktu yang cukup pada siswa
untuk kerjakan tugas.
·
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
melalui berbagai model pembelajaran.
PAIKEM
1)
PAIKEM (Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan) disarankan dilaksanakan di kelas dengan pertimbangan sbb :
· Dalam
belajar siswa harus menjadi arsitek bagi pengetahuan mereka sendiri
· Belajar
yang menyenangkan mrpk dambaan setiap siswa, shg dpt memotivasi siswa dlm
meningkatkan hasil belajarnya. Karena motivasi mrpkn kunci utk mencapai
keberhasilan proses pembelajaran,
2)
EMPAT prinsip utama PAIKEM :
·
Proses INTERAKSI (interaksi aktif antar siswa, siswa-guru,
multimedia, lingkungan dsb)
·
Proses KOMUNIKASI (siswa
mengkomunikasikan pengalaman belajarnya dengan guru, sesama siswa melalui
cerita dsb)
·
Proses REFLEKSI (siswa memikirkan
kembali ttg kebermaknaan apa yg telah dipelajari/lakukan)
·
Proses EKSPLORASI ( siswa mengalami
langsung dg melibatkan panca indranya melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan,
wawancr
3)
PAIKEM adalah model pembelajaran yang
dapat menarik dan membangkitkan motivasi siswa dengan memanfaatkan berbagai
sumber dan alat bantu belajar shg pembelajaran mjd lebih menarik, menyenangkan
dan efektif.
4)
Media yg dapat berperan dalam PAIKEM
adalah sbb :
·
Media dibuat dg mempertimbangkan
karakteristik dan gaya belajar siswa
·
Media harus memiliki daya tarik yg
dapat merangsang pembelajaran menyenangkan
·
Agar media represntatif, maka
diusahakan dibuat dengan media elektronik
MODEL PEMBELAJARAN
1)
EXAMPLES
NONEXAMPLES
·
Guru
persiapkan gambar dan ditayangkan OHP
·
Siswa
menganalisa gambar dan berdiskusi
·
Siswa
presentasi hasil diskusi
·
Kesimpulan
2)
PICTURE
AND PICTURE
·
Guru
Menyajikan materi
·
Guru
perlihatkan gambar yg sesuai materi
·
Siswa
disuruh memasang-masngkan gambar
·
Guru
bertanya pd siswa ttg alasan memasangkan gambar tsb
·
Kesimpulan
3)
NUMBERED
HEAD TOGETHER
·
Siswa
dibagi beberapa kelompok, dan titp2 siswa diberi nomor urut.· Masing2 kelompok diberi tugas
· Masing2 kelompok diskusi, tiap anggota kelompok mengetahui jawabannya
· Guru memanggil nomor siswa dan melaporkan hasil kersajasama kelompoknya.dan meminta tanggapan dari siswa lain
· Guru menunjuk nomor lain dan seterusnya
·
Kesimpulan
4)
COOPERATIF
SCRIPT
- · Guru mebagi siswa berpasangan
- · Guru membgikan materi untukdibuat resume
- · Guru dan siswa menetapkan siswa pertama yg maju berperan sebagai pembicara
- · Bertukar peran, dari pembicara menjadi audien
- · Kesimpulan Siswa bersama guru.
5)
KEPALA
BERNOMOR STRUKTUR
·
Siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok , setiap siswa diberi nomor· Penugasan pd siswa berdasarkan nomor siswa
· Siswa kembali ke kelompok masing2 dan melaporkan pada kelompoknya atas jawaban tugasnya.
· Kesimpulan
6)
STUDENT
TEAM ACHIEVMENT DIVISION
·
Membentuk
kelompok dg anggota 4 siswa secara heterogen (Laki-perempuan, prestasi, suku
dll)· Guru menyajikan materi dan memberi tugas
· Anggota kelompok yg tahu menjelaskan paad yg tidak tahu
· Guru memberi kuis, dan tidak boleh saling membantu dlm menjawab kuis
· Evaluasi dan kesimpulan
7)
JIGSAW
(Model Tim Ahli)
·
Siswa
dikelompokkan mjd 4 elompok· Tiap tim diberi tugas yg berbeda
· Tiap siswa dlm tim diberi submateri yg berbeda
· Siswa membuat tim baru berdasarkan submateri yg sama untuk berdiskusi,
· Tim ahli Kembali ke kelompok masing2. Untuk menjelaskan pada teman satu tim
· Tiap tim ahli presentasi hasil diskusi
· Guru mengevaluasi dan kesimpulan
8)
PROBLEM
BASED INTRUDOCTION
·
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran· Guru membatu siswa mendefinisikan tugas yg sesuai tujuan tsb
· Guru memotivasi siswa mengumpulkan informasi yg sesuai utk pemecahan masalah
· Guru membantu siswa menyiapkan laporan,
· Guru membantu siswa dalam refleksi dan evaluasi atas eksperimen dan proses belajar siswa
9)
ARTIKULASI
·
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran· Guru menyajika materi
· Membentuk kelompok berpasangan 2 siswa
· Menyuruh tiap siswa untuk menjelaskan kepada pasangan mereka
· Menyuruh pasangan secara acak, maju ke depan
· Guru menjelaskan kembali materi yg blm jelas
· Kesimpulan
10)
MIND
MAPPING
·
Guru
menyampaikan kompetensi yg akan dicapai· Guru menyampaikan konsep permaslahan yg harus ditanggapi oleh siswa
· Membentuk kelompok dg anggota 2 – 3 orang
· Tiap kelompok mencatat alternatif jawabannya
· Tiap kelompok membacakan alternatif jawabane, dan guru menuliskannya di papan tulis.
· Dari tulisan guru di papan tulis, siswa diminta membuat kesimpulan
11)
MAKE
A MATH
·
Guru
menyiapkan kartu yang berpasangan (satu berisi soal dan satu jawaban) sesuai
materi, · Setiap siswa dpt 1 kartu dan memikirkan jawaban dan mencari siswa yg memegang kartu yang cocok dengan kartunya
·
Guru
Memberi point ada Siswa yg menemukan pasangannya sebelum selesai batas waktu
·
Kartu
dikocok, dilakukan kegiatan dari awal lagi
·
Kesimpulan
12)
THINK
PAIR AND SHARE
·
Guru
menyampaikan materi dan kompetensi· Siswa diminta berpikir ttg materi tsb
· Siswa diminta berpasangan dg teman sebelahnya
· Guru memimpin pleno kecil, masing2 kelompok menyampaikan hasil diskusinya
· Guru mengarahkan dan menegaskan materi
· Kesimpulan
13)
DEBAT
·
Guru
membagi 2 kelompok (pro dan kontra)· Masing2 klopok diberi materi yg akan didebatkan
· Guru menunjuk salah satu siswa dari kelompok pro utk presentasi dan didebat oleh kelompok yg kontra dan sebaliknya
· Sementara siswa berdebat, guru menuliskan ide-ide/konsep yang belum terungkap
· Dari ide tsb, guru mengajak siswa utk kesimpulan
14)
ROLE
PLAYING
·
Guru
menyiapkan skenario yg akan ditampilkan· Menunjuk beberapa siswa pelajari skenario 2 hari sebelumnya
· Guru membetuk kelompok siswa dg 5 anggota
· Menyuruh maju siswa yg suda diberi skenario
· Masing2 siswa duduk bersama kelompoknya memperhatikan penyampaian skenario
· Masing2 siswa diberi lembar kerja utk membahs
· Masing2 siswa menyampaikan kesimpulannya
· Guru memberikan kesimpulan secara umum
· Evaluasi
15)
GROUP
INVESTIGASI
·
Guru
membagi siswa dlm kelompok heterogen· Guru memberikan tugas yg berbeda PADA masing2 kelompok
· Masing2 kelompok berdiskusi secara kooperatif utk temukan jawaban
· Perwakilan dari masing2 kelompok maju p;resentasi
· Guru memberikan penjelasn sisngkat sekaligus sbg kesimpulan
· Evaluasi
16)
TALKING
STIK
·
Guru
menyiapkan sebuah tongkat
·
Guru
menyuruh siswa belajar sesuai materi yg akan dipelajari
·
Guru
memberi pertanyaan, dan siswa yg memgang
tongkat harus menjawab, dst sampai hampir seluruh kelas dapat giliran menjawab
·
Guru
menyimpulkan
·
Evaluasi
17)
BERTUKAR
PASANGAN
·
Guru
membuat pasangan siswa dan menyuruh mengerjakan tugas dg pasangannya· Menyuruh siswa utk bertukar pasangan dan saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban
· Temuan baru kemudian diberikan pd pasangane
18)
SNOWBALL
THROWING
·
Guru
menyampaikan materi· Guru membentuk beberapa kelompok, dan memanggil masing2 ketuanya utk diberikan penjelaskan ttg materi tsb
· Masing2 Ketua kembali untuk menjelaskan pada kelompoknya
· Masing2 siswa diberi satu lembar kertas utk menuliskan satu pertanyaan
· kertas tadi dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama 15 menit
· Seteah dapat 1 kertas pertanyaan, masing2 siswa disuruh menjawab secara bergantian
· Evaluasi
19)
FACILITATOR
AND EXPLAINING
·
Guru
menyampikan kompetensi dan materi· Memberi kesempatan siswa utk menjelaskan pada siswa lain ttg materi tsb
· Guru menyimpulkan ide ide siswa
· Guru menerangkan semua m,ateri
20)
INSIDE-OUTSIDE
CIRCLE
·
Kelas
dibagi menjadi 2 kelompok besar
·
Kelompok
1 berdiri dan membentuk lingkaran menghadap keluar
·
Kelompok
2 berdiri dan membentuk lingkaran di luar kelompok 1 dan menghadap ke dalam
·
Masing
masing siswa membuat pasangannya melakukan pertukaran informasi
·
Siswa
pada kelompok 2 berputar satu per satu searah jarum jam, kemudian bertukar
informasi dg pasangan barunya, demikian dst
PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU
JABATAN
Adalah pekerjaan/
tugas di pemerintahan atau dalam organisasi
JABATAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN :
1.
JABATAN FUNGSIONAL
Yaitu jabatan yang ditinjau dari
fungsinya di satuan organisasi (guru/dosen, wartawan, apoteker, dll)
2.
JABATAN AKADEMIK
Yaitu jabatan yang ditinjau dari
kompetensi akademik atau keilmuan yang dimilikinya (Asisten dosen, guru besar/lektor)
3.
JABATAN STRUKTURAL
Yaitu Jabatan yang terkait dengan
struktur/susunan dalam organisasi/lembaga (Rektor, Dekan, Kajur)
4.
JABATAN PROFESI
Yaitu jabatan yang ditinjau dari
profesinya
DEFINISI PROFESI
1.
Etimologis (Asal kata dari bahasa
Iggris =Profession) dan dari bahasa
latin = profecus)
Artinya Pengakuan atau ahli dalam
melaksanakan pekerjaan tertentu.
2.
Terminologi (Definisi istilah)
Profesi yaitu suatu pekerjaan yang mempersyaratkan tingkat
pendidikan tinggi (pekerjaan mental)
PERBEDAAN PROFESI dan NON PROFESI
1. PROFESI
§ Pekerjaan yang
menuntut pendidikan tinggi
§ Pekerjaan
mengutamakan pekerjaan mental (halus, terhormat, berprestise/wibawa)
§ Biasanya memiliki
organisasi (adanya AD/ART, keanggotaan, kode etik dll)
2. NON PROFESI
§ Pekerjaan tidak
mengharuskan pendidikan tinggi
§ Pekerjaan
bersifat manual/fisik (kasar) yang sering disebut sebagai Tukang.
§ Tidak memiliki
organisasi
GURU PROFESIONAL
Yaitu guru yang memiliki sifat/ciri/karakter sesuai
dengan jabatan profesinya.
Ciri – cirinya adalah sebagai berikut :
1.
Terdidik
Memerlukan tingkat pendidikan tinggi
2.
Terlatih
Terampil melaksanakan tugasnya (dalam
menerapkan ilmu/pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan)
3.
Kekhususan
Dapat dibedakan dari bidang profesi
lain (eklusif)
4.
Otonom
Punya sifat kemandirian dan tidak
diatur oleh profesi lain. Berani mengambil keputusan dalam lingkup kerjanya dan
berani mempertanggungjawabkannya.
5.
Terorganisasi
Memerlukan adanya ikatan dalam
organisasi yang disebut dengan organisasi profesi (IDI, PGRI, K3S, dll)
6.
Memiliki kode etik
Yaitu norma/asas yang disepakai suatu
kelompok sebagai landasan dan ukuran
tingkah laku.
7.
Berprestise/terpercaya
Jabatan profesi menuntut suatu
kepercayaan dari luar (steakholder).
8.
Dedikasi/Pengabdian
Pemegang jabatan profesi harus memiliki
loyalitas terhadap organisasi profesinya (kerja keras, disiplin, produktif
secara akademik)
9.
Imbalan yang
memadai
Yaitu konsekuensi logis dari suatu
jabatan profesi.
TUGAS GURU
1.
Komitmen terhadap siswa dan belajar
mereka
(mengenal perbedaan individu siswa, paham perkembangan
belajar siswa; memperlakukan siswa dg adil; tdk hanya mengembangkan aspek
kognitif)
2.
Menguasai materi pelajaran dan cara
mengajarnya
(mengembangkan pengetahuan yg dikaitkan dengan disiplin
lain; mengetahui bagaimana pengetahuan disajikan pada siswa; mengembangkan
berbagai cara utk menguasai pengetahuan)
3. Bertanggung jawab
dlm mengelola dan memonitor siswanya.
(Gunakan berbagai metode utk capai tujuan belajar; mengkoordinasik
kegiatan belajar dlm kelompok; memberi perhatian utama thd keterlibatan siswa;
menilai kemajuan belajar siswa dg teratur; memperhatikan tujuan utama tugasnya)
4. Berpikir
sistematik mengenai tugasnya dan belajar dari pengalamannya.
(Mampu mengatasi kesulitan yang dihadapinya; meminta
nasihat pd orang lain serta melakukan penelitian utk memperbaiki kinerjanya)
5. Menjadi anggota
dari masyarakat belajar.
(Kerjasama dengan profesional lain serta orang tua siswa; memanfaatkan sumber2 yg ada
di masy)
KOMPETENSI GURU
1. Kompetensi pedagogik
Kemampuan memahami siswa dan mengelola
pembelajaran yang mendidik dan dialogis
2. Kompetensi Kepribadian
Punya pribadi yg mantap, stabil, dewasa,
arif, berwibawa, berakhlak mulia dan teladan bagi siswane
3. Kompetensi Profesional
Menguasai materi pembelajaran secara
luas dan mendalam serta menambah wawasan keilmuan guru
4. Kompetensi sosial
Mampu berkomunikasi dan bergaul dg
efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, ortu siswa dan
masyarakat sekitar.
PROFESIONALISASI GURU
§ Adalah proses
untuk menjadikan guru profesional, yaitu guru yang terdidik dan terlatih.
§ Profesionalisasi dapat dilakukan
melalui dengan meningkatkan kualifikasi pendidikannya (menjadi terdidik) dan
kemampuannya (menjadi terlatih) sehingga mencapai standar/kriteria ideal yg
telah ditetapkan . esuai UU no. 14 th 2005 guru yg memiliki kualifikasi pendidikan S1/D4 (ijazah
dari PTnya) dan memiliki sertifikat
pendidik (melalui sertifikasi)
LANJUTAN PROFESIONALISASI GURU
Profesionalisasi guru dpt dilaksanakan melalui pendidikan
dan sertifikasi ( pendidikan profesi bagi guru).
Pembagian Upaya Profesionalisasi Guru :
1.
Pendidikan Profesi dalam Jabatan (Portofolio dan PLPG)
2.
Pendidikan Profesi Guru (prajabatan
jalur pendidikan)
PENILAIAN PORTOFOLIO
Yaitu pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaia terhadap dokumen2
yang mencerminkan kompetensi guru.
SERTIFIKAT
PENDIDIK MENCERMINKAN Penguasaan :
1.
Kualifikasi dan Tugas pokok
(kualifikasi akademik, pengalaman
mengajar serta perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran)
2.
Pengembangan profesi
(Dikalt, Penilaian dari atasan dan
pengawas; Prestasi akademik serta Karya pengembangan profesi)
3.
Pendukung profesi
(keikutsertaan dalam forum ilmiah;
pengalaman dalam berorganisasi di bidang pend & sosial)
BAB II
MERANCANG
PROGRAM PENDIDIKAN
DEFINISI MASALAH PENDIDIKAN
Kesenjangan
antara yang diharapkan dari pendidikan dengan kenyataan yang terjadi dalam
pendidikan formal.
KLASIFIKASI MASALAH - MASALAH PENDIDIKAN
1.
Yang
terkait dengan unsure/komponen
a. Perencanaan
(masalah pemerataan pendidikan) ;
b. Proses/pelaksanaan
((masalah efisiensi pend. )
c. Hasil (masalah
mutu & relevansi pendidikan)
2.
Yang terkait dg Eksistensi pendidikan
formal
Masalah ketidakpuasan thd keberadaan
pend. Formal hingga
muncul gerakan sekolah rumah, dsb.
3.
Yang terkait factor dari luar sekolah
Masalh globalilasi (dominasi
industrialisasi modern serta perkmbgn komunikasi dan informasi elektronik)
MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN
Pemerataan pendidikan terkait dengan hal sbb :
1.
Persamaan (pembagian di antara anggota
kelompok yang melibatkan putusan nilai), meliputi Persamaan :
§ Akses (kemungkinan
memasuki sistem sekolah)
§ Tahan hidup(tetap
tinggal hingga tingkat tertentu)
§ Perolehan keluaran
(kemungkinan mempelajari hal yang sama hingga tingkat yang sama dari sekolah)
§ Akibat (kemungkinan
memperoleh kesempatan penhasilan sbg akibat dari persamaan sekolahnya)
2.
Keadilan (keadilan sosial yang
melibatkan etika subyektifitas atau putusan moral, yaitu perlakukan yang
berbeda thd siswa sesuai dengan kebutuhannya bukan adil yang sama rata, sama
rasa.
MASALAH EFISIENSI PENDIDIKAN
Efisiensi pendidikan diartikan sebagai pemanfaatan sumber
daya (tenaga), dana, sarpras pendidikan secara hemat dan tepat sasaran
MASALAH EFISIENSI PENDIDIKAN
1.
Terkait dengan fungsionalisasi tenaga
pendidik
§ Ada produk guru yg tidak sesuai dg jurusan yg dibutuhkan
mengakibatkan pengangguran
§ Ada produk guru yg melebihi yg dibutuhkan mengakibatkan
pengangguran
§ Adanya kelebihan
guru di kota – kota tetapi kekurangan di daerah terpencil
§ Penempatan guru yg
tidak sesuai bidangnya.
§ Lambatnya pelaks.
pengembangan profesi guru
2.
Terkait dengan pemakaian sumber dana
yang tidak tepat sasaran, dan cenderup korup.
3.
Terkait dengan Sarana dan Prasarana
sekolah
§ Alokasi penempatan
gedung SD inpres yang kurang tepat serta mutu Gedung yang tidak baik
§ Penempatan sarpras
(alat peraga dll) yang tidak direncanakan shg kurang berfungsi secara optimal.
§ Sering berganti
kurikulum, shg berakibat pada kurang efisiennya pemakian sarpras (buku2, dll)
No comments:
Post a Comment