Terima Kasih Atas Kunjungan Anda di Blog Kami

Saturday, 5 May 2012

PTK : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Tentang Energi di Kelas IV SD Negeri xxxxx Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, sedangkan siswa duduk diam mendengarkan ceramah dari guru, mengerjakan latihan di Lembar Kerja Siswa (LKS), kemudian mengumpulkannya. Siswa kurang mendapatkan kesempatan mengungkapkan pikiran atau pendapatnya, terlebih jika pendapatnya berbeda dengan guru.
Sampai saat ini masih banyak guru melakukan pembelajaran tradisional yang mengutamakan ceramah walaupun KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) telah bergulir. Ada beberapa keuntungan menerapkan pembelajaran tradisional antara lain semua materi yang direncanakan cepat selesai, guru dapat menentukan apa yang harus dipelajari dan yang tidak dipelajari siswa. Siswa mendapatkan penjelasan terhadap materi atau konsep secara lebih detail dari guru. Penyampaian hal-hal penting juga dapat dilakukan oleh guru, dengan lebih mudah dan keadaan kelas lebih terkendali.

Oleh karena itu dalam melaksanakan pembelajaran IPA dengan standar kompetensi memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannnya dalam kehidupan sehari-hari yang banyak berisikan konsep-konsep dan penerapan, guru masih menggunakan metode tradisional, yaitu ceramah dan tanya jawab, sedangkan siswa diam mendengarkan dan apabila tidak ada pertanyaan pada waktu diterangkan, siswa dianggap bisa. Yang dipentingkan oleh guru adalah hasil ulangan bagus. Tetapi kenyataan berkata lain, hasil ulangan siswa pada materi yang sama tahun lalu belum  memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Oleh karena itu mau tidak mau guru harus berfikir ulang terhadap pembelajaran yang telah dilakukan harus ada strategi pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Strategi baru yang lebih memberdayakan siswa dan memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan ide atau pendapatnya. Ada beberapa strategi pembelajaran yang ditawarkan antara lain. pendekatan kontekstual dan model pembelajaran kooperatif dalam hal ini guru harus melakukan penelitian yang tepat.
Pemilihan model pembelajaran sangat menentukan kualitas. Pengajaran dalam proses belajar mengajar, kualitas pengajaran selalu terkait dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai. Ini berarti bahwa untuk mencapai kualitas pengajaran yang tinggi, setiap mata pelajaran harus diorganisasikan yang tepat dan selanjutnya disampaikan pada siswa dengan strategi yang tepat pula (Berg dalam Suparto:2003).
Model pembelajaran yang akan dipilih dalam penyusunan PTK ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dengan alasan pada pembelajaran ini siswa dituntut untuk lebih dahulu menemukan informasi atau mempelajari konsep-konsep atas upaya mereka sendiri sebelum pengajaran guru. Prestasi kelas dalam STAD berbeda dengan pengajaran biasa, karena pengajaran tersebut harus jelas-jelas berfokus pada STAD. Dengan cara ini siswa menyadari bahwa mereka harus bersungguh-sungguh memperhatikan prestasi kelas tersebut, karena dengan begitu akan membantu mereka mengerjakan kuis dengan baik. Skor kuis mereka menentukan skor timnya. Pada pembelajaran ini siswa diberi kesempatan lebih banyak untuk memecahkan masalah. Dengan cara berkelompok (tim) mereka bisa mendiskusikan masalah secara bersama, membandingkan jawaban dan membetulkan kekeliruan atau misskonsep apabila teman sesama tim membuat kesalahan.
Bertolak dari uraian di atas, pada dasarnya permasalahan yang melatarbelakangi pentingnya diadakan penelitian ini, dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.         Setelah pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang tersusun, siswa yang tuntas belajar dalam pembelajaran IPA dengan materi energi berjumlah 7 siswa dari 37 siswa (19,44 %).
2.         Daya serap siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi energi belum mencapai 75 %. Hal ini berarti pembelajaran IPA dengan materi energi perlu dilaksanakan perbaikan pembelajaran, yang dapat dilakukan melalui penelitian tindakan kelas.
3.         Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang dapat dilakukan melalui penelitian tindakan kelas, perlu ditemukan jalan tindakan perbaikan yang tepat untuk meningkatka prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam.
Berdasarkan identifikasi tersebut, penulis dapat menganalisis beberapa masalah yang timbul disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya :
a.        Pada saat menyampaikan materi energi guru masih mendominasi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.
b.       Guru kurang menggunakan alat peraga atau contoh kongkrit.
c.        Penjelasan guru terlalu cepat dan kurang dimengerti siswa.
d.       Guru kurang sistematik dalam menyampaikan materi pelajaran.
e.        Keaktifan dan partisipasi siswa dalam pembelajaanr tidak diperhatikan oleh guru.
f.        Siswa tidak diberikan kebebasan untuk berdiskusi dalam menyampaikan pendapat.
g.       Siswa masih berkesan didekte oleh guru dalam mendapatkan materi tentang energi.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a.        Selama pembelajaran, guru masih mendominasi pembelajaran dengan ceramah yang berkesan mendekte siswa dalam mendapatkan materi.
b.       Pada saat menyampaikan materi, aktivitas dan partisipasi siswa dan kebebasan siswa dalam berdiskusi dan menemukan ide atau materi tidak diperhatikan oleh guru.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Tentang Energi di Kelas IV SD Negeri xxxxx Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis dalam latar belakang masalah tersebut di atas, maka perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas difokuskan pada : “Apakah pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang energi di kelas IV SD Negeri xxxxx .

C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1.      Mendiskripsikan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA tentang energi
2.      Mendiskripsikan pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA tentang energi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

D.    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan berguna baik dari segi pengembangan ilmu maupun dari segi aplikasinya, yaitu :
1.      Bagi Siswa
-         Siswa akan berusaha meningkatkan kemampuan, keaktifan dan keberaniannya dalam menyampaikan ide, gagasan dan konsep.  
-         Siswa akan terbiasa memecahkan masalah.
-         Siswa akan belajar mengemukakan pendapat, beragumentasi dan bersikap baik terhadap orang lain.
2.      Bagi Guru
-         Dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan guru dalam pembelajaran IPA terutama meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, khususnya pemecahan masalah melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD.
-         Dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru untuk menentukan model pembelajaran yang sebaiknya digunakan dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar.
-         Dapat digunakan sebagai wahana untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengajar, serta mengembangkan wawasan berpikir dan berusaha, sebagai bekal sebagai seorang guru yang lebih profesional.
3.      Bagi Sekolah
-         Memberikan wawasan bagi sekolah tentang kemampuan siswa secara riil, terutama untuk materi energi dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
-         Merupakan sumbangan bagi sekolah tentang upaya peningkatan prestasi siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
-         Meningkatkan mutu sekolah dengan menghasilkan kualitas siswa yang bermutu tinggi dan berwawasan luas.


Anda berminat silahkan sms di 081553443171

No comments:

Post a Comment